Dari komoditas, harga minyak Brent terkoreksi 2,65 persen, sedangkan harga nikel spot naik 2,18 persen, harga CPO di Rotterdam melonjak 6,64 persen didorong oleh peningkatan ekspor global, yang mana pengiriman Juni 2025 tumbuh 4,3 persen. Kontrak berjangka CPO juga mengalami kenaikan mingguan sekitar 2,5 persen didukung oleh permintaan kuat dari India.
Pada perdagangan Kamis (10/07), bursa saham Eropa ditutup variatif, diantaranya indeks Stoxx 600 menguat 0,54 persen, sementara DAX melemah 0,38 persen, dan FTSE 100 melonjak 1,23 persen.
Pelaku pasar masih menantikan arah negosiasi dagang antara AS dan Eropa, dengan harapan tercapainya kesepakatan yang menguntungkan. Kenaikan FTSE 100 yang mencetak rekor tertinggi didorong oleh performa positif sektor pertambangan.
Sementara itu, bursa saham AS di Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Kamis (10/07), di antaranya indeks S&P 500 naik 0,27 persen berakhir di 6.280,46, indeks Nasdaq yang didominasi saham teknologi menguat 0,09 persen menjadi 20.630,67, indeks Dow Jones Industrial Average menguat 192 poin atau 0,43 persen ke 44.650,64.
Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei melemah 16,44 poin atau 0,49 persen ke 39.626,50, indeks Shanghai menguat 20,08 poin atau 0,12 persen ke 3.530,76, indeks Hang Seng naik 344,06 poin atau 0,72 persen ke 24.371,00.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG menguat seiring tensi dagang global yang mereda
