Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi bergerak menguat seiring dengan tensi perang dagang di tingkat global yang mereda, utamanya dari Amerika Serikat (AS).
IHSG dibuka menguat 30,93 poin atau 0,44 persen ke posisi 7.036,30. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,14 poin atau 0,53 persen ke posisi 783,29.
“Kami memperkirakan IHSG akan melanjutkan penguatan hari ini, didorong oleh sentimen negatif terkait tensi dagang sudah mulai terdiskon di pasar, dan kinerja komoditas yang menunjukkan tren positif,” kata Analis Panin Sekuritas Reydi Octa di Jakarta, Jumat.
Dari mancanegara, pelaku pasar menilai positif terkait penundaan pemberlakuan tarif resiprokal oleh Presiden AS Donald Trump menjadi pada 1 Agustus 2025, yang turut meredakan kekhawatiran pasar.
Namun, pelaku pasar masih mencermati tensi dagang menyusul keputusan Trump yang menetapkan tarif sebesar 50 persen untuk Brasil dan 35 persen untuk Kanada, serta menambahkan bea masuk 50 persen untuk komoditas tembaga.
Trump juga berencana menerapkan tarif menyeluruh (blanket tariff) antara 15–20 persen untuk seluruh mitra dagang AS, atau meningkat dari 10 persen saat ini.
Selain itu, situasi dalam negeri AS juga memanas, setelah Trump menyatakan bahwa Gubernur The Fed Jerome Powell, "sangat buruk dalam mengelola kebijakan moneter".
Di sisi lain, risalah naskah Federal Open Market Committee (FOMC) Minutes The Fed tanggal 17-18 Juni 2025 memberikan harapan bahwa tekanan inflasi akibat dari kebijakan perdagangan AS tidak akan menunda jadwal pemangkasan suku bunga acuan di tahun ini.
The Fed optimistis akan memangkas suku bunga acuannya pada tahun ini, meskipun perpecahan mulai terjadi di kalangan pejabat The Fed mengenai kapan penurunan suku bunga akan dilakukan.
