Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi bergerak menguat seiring optimisme pelaku pasar terhadap stabilitas data perekonomian domestik.
IHSG dibuka menguat 24,00 poin atau 0,35 persen ke posisi 6.951,68. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 3,82 poin atau 0,49 persen ke posisi 776,47.
“Sepanjang IHSG masih bertahan di atas 6.900, IHSG masih akan melanjutkan penguatannya,” ujar Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman di Jakarta, Selasa.
Dari dalam negeri, pelaku pasar akan menantikan data neraca perdagangan bulan Mei 2025 yang diperkirakan surplus sebesar 2,53 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya 0,15 miliar dolar AS pada April 2025.
Selain itu, akan ada dirilis data inflasi Juni 2025 yang diperkirakan sebesar 1,83 persen year on year (yoy) dari sebelumnya 1,6 persen (yoy) di Mei 2025.
Untuk inflasi inti diperkirakan sebesar 2,44 persen (yoy) dari sebelumnya 2,4 persen (yoy) di Mei 2025.
Selain itu, pelaku pasar menyambut daftar antrean penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) yang semakin padat, yang mana total ada delapan emiten yang akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Juli 2025.
Dari mancanegara, pelaku pasar menantikan apakah AS akan menyepakati kesepakatan dagang baru dengan negara mitra, mengingat masa berlaku penangguhan tarif selama 90 hari akan berakhir pekan depan.
Menteri Keuangan AS Scott Bessen menyebut sejumlah negara mitra dagang tengah ‘bernegosiasi dengan itikad baik’.
Namun, Trump mengingatkan, apabila negosiasi gagal, tarif akan kembali seperti pengumuman awal pada 2 April 2025.
