Kuningan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menstabilkan Indeks Perkembangan Harga (IPH) sepanjang semester I 2025 di daerahnya melalui program penanaman padi gogo dan pelaksanaan pasar murah di wilayah padat penduduk.
Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar mengatakan kedua program itu terbukti efektif, dalam menjaga kestabilan harga pangan di tengah fluktuasi permintaan masyarakat selama awal tahun ini.
“Penanaman padi gogo kami lakukan di lahan tadah hujan seluas 10 hektare. Sementara pasar murah digelar untuk meredam lonjakan harga menjelang Ramadhan dan Idul Fitri,” kata Dian saat dikonfirmasi di Kuningan, Kamis.
Dia menjelaskan IPH di Kuningan pada minggu kedua Januari 2025, sempat melonjak ke angka 4,820 akibat tingginya permintaan saat Natal dan tahun baru. Namun angka itu terus menurun beberapa pekan berikutnya.
Ia menyampaikan pada minggu ketiga Februari 2025, IPH menyentuh titik terendah sebesar -2,24. Kondisi ini mencerminkan kembalinya harga kebutuhan pokok ke level normal usai musim belanja akhir tahun.
Memasuki bulan Ramadhan, lanjut dia, IPH kembali naik menjadi 3,090 pada awal Maret 2025, namun angka itu bisa ditekan melalui operasi pasar dan penguatan pasokan pangan lokal secara bertahap.
“Selama Maret hingga Mei 2025, IPH terus menurun hingga menyentuh -4,18. Lalu naik kembali menjadi 1,870 di minggu pertama Juni, seiring peningkatan konsumsi jelang Idul Adha,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dian menuturkan pemerintah daerah telah menyalurkan benih unggul kepada petani, memberikan bantuan alat mesin pertanian, dan menebar ikan konsumsi di 100 titik perairan umum untuk memperkuat ketahanan pangan di Kuningan.
Selain itu, pihaknya pun mempercepat rehabilitasi jalan guna mendukung distribusi barang pokok, serta memantau harga dan pasokan barang kebutuhan di pasar tradisional maupun modern secara rutin.