Saat ini pihaknya memfokuskan mempersiapkan lahan, sedangkan untuk pembangunan biayanya ditanggung pemerintah pusat. Konsep Sekolah Rakyat memiliki asrama atau boarding school mulai dari sekolah dasar sampai SMA dengan jumlah siswa minimal 25 orang dalam satu kelas.
"Nanti pembangunan menyeluruh mulai dari ruang kelas SD, SMP dan SMA lengkap dengan sarana dan prasarana penunjang, seperti asrama, tempat ibadah, tempat olahraga dan lain-lain," katanya.
Sedangkan untuk penjaringan calon siswa, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga guna pembahasan lebih lanjut, dan pihaknya sudah mempersiapkan data dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk masyarakat miskin.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan Kemensos dan Disdikpora Cianjur dalam penjaringan siswa, karena infonya untuk masing-masing tingkatan akan dibangun dua kelas dengan masing-masing kelas diisi 25 orang siswa," katanya.
Pihaknya berharap pembangunan dapat dilakukan segera setelah survei pihak kementerian, sehingga Cianjur akan memiliki Sekolah Rakyat bagi siswa tidak mampu dan siswa berprestasi.