Cianjur (ANTARA) - Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri bersama Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) Cianjur, Jawa Barat, menggelar panen raya jagung hibrida di lahan seluas 10 hektare di Desa Mulyasari, Kecamatan Mande, Cianjur dengan hasil 125 ton yang disalurkan melalui Bulog.
Kepala Korps Binmas Baharkam Polri, Irjen Pol Edy Murbowo di Cianjur, Selasa, mengatakan hasil panen 125 ton jagung di lahan percontohan seluas 10 hektare dinilai sangat memuaskan karena rata-rata per hektare menghasilkan 12,5 ton.
"Program ini merupakan bagian dari komitmen Polri dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui sinergi dengan masyarakat dan mitra strategis di sektor pertanian, hasilnya panennya cukup memuaskan lebih dari 10 ton per hektare," katanya.
Dia menjelaskan lahan seluas 10 hektare di Desa Mulyasari, Kecamatan Mande-Cianjur merupakan proyek percontohan yang dimulai sejak November dan mulai penanaman pada Desember 2024 dengan hasil rata-rata hasil panen per hektare melampaui target.
Keberhasilan tersebut, ungkap dia, tidak lepas dari kemitraan dan pendampingan intensif bagi kelompok tani yang menjalankan program di lapangan mulai dari tata cara mengolah lahan, pemilihan bibit, perawatan, sehingga dapat menghasilkan panen yang memuaskan.
“Hasil panen akan disalurkan ke Bulog serta di lingkungan Doa Bangsa Agro (DBA), sebagai bagian dari skema distribusi hasil pertanian, kami berharap Cianjur dapat menjadi contoh bagi kabupaten/kota dan provinsi lain yang menjalankan program yang sama," katanya.
Sedangkan terkait pemilihan tanaman jagung sebagai komoditas unggulan, tutur dia, berdasarkan kerja sama Polri dengan Kementerian Pertanian dalam mendukung program tersebut, termasuk guna memenuhi kebutuhan nasional.
“Polri fokus pada jagung sebagai komoditas pangan utama dengan tujuannya untuk swasembada pangan, selanjutnya Polri akan menyusun panduan teknis agar mitra dapat menjadikan contoh sehingga memiliki hasil panen yang sama dengan Cianjur,” katanya.
Dia menambahkan, kolaborasi dalam menyukseskan program tersebut menjadi penting agar semua mendapatkan keuntungan, sehingga ke depan pemerintah tidak perlu lagi mengimpor jagung dari luar negeri karena sudah dapat terpenuhi dari dalam negeri.
Program bersama itu dapat menjadikan lahan terlantar selama ini di sejumlah daerah di Indonesia termasuk di Cianjur kembali produktif, dengan harapan para petani mendapatkan penghasilan lebih serta ilmu bertani yang baik dan benar, termasuk bagi hasil dari pemilik lahan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Baharkam Polri panen raya jagung hibrida di Cianjur capai 125 ton