Bandung (ANTARA) - Pegadaian Wilayah Kanwil X Jawa Barat menyatakan selama Ramadhan dan menjelang Lebaran 2025 ada perubahan pola pengelolaan keuangan dari warga masyarakat pada Pegadaian.
Pemimpin Wilayah Kanwil X Jawa Barat Dede Kurniawan menjelaskan masyarakat kini semakin cermat dalam mengelola keuangan, terutama dengan memanfaatkan program tabungan emas dari mereka.
"Selama beberapa tahun terakhir, kebiasaan masyarakat di Jawa Barat menjelang Lebaran lebih banyak memilih untuk menebus barang gadaian, terutama perhiasan emas, untuk digunakan saat merayakan Idul Fitri dan juga ada yang menggadaikan barang untuk kebutuhan lebaran," kata Dede, di Pegadaian Kantor Wilayah X, Selasa.
Namun, kata dia, tren tersebut mulai berubah sejak dua tahun terakhir, di mana masyarakat mulai lebih bijak dengan hanya menebus barang sesuai kebutuhan dan menyisakan sebagiannya untuk terus ditabung dalam bentuk emas atau malah melakukan top up.
Hal ini berdampak positif, tidak hanya pada pengelolaan keuangan pribadi, tetapi juga pada peningkatan keamanan, karena masyarakat tidak lagi memakai perhiasan secara berlebihan.
"Alhamdulillah, pada 2024-2025 ini, tingkat edukasi masyarakat mengenai manfaat tabungan emas sudah meningkat pesat. Mereka tidak hanya menggunakan emas sebagai aset berharga yang bisa disimpan, tetapi juga sebagai alat investasi yang terus berkembang seiring waktu. Dengan pencairan tunjangan hari raya (THR) masyarakat juga sudah terpola pengeluarannya dan sisanya banyak dilarikan ke tabungan emas," katanya.
Dede menjelaskan layanan tabungan emas di Pegadaian Wilayah Kanwil X Jawa Barat mengalami peningkatan signifikan dalam penggunaan layanan tabungan emas dengan pertumbuhan mencapai 103 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Dia menuturkan, Pegadaian Jawa Barat mencatatkan bahwa pertumbuhan untuk program cicilan emas mencapai 135 persen dibandingkan tahun lalu, sementara untuk tabungan emas tumbuh 103 persen.
Menurutnya hal ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin memahami keuntungan menyimpan uang dalam bentuk emas, yang nilainya terus naik.
Saat ini, lanjut dia, jumlah nasabah Pegadaian di Jawa Barat mencapai 1,3 juta, atau sekitar 33 persen di antaranya memilih untuk menabung emas.
"Meskipun ada peningkatan dalam layanan gadai, khususnya untuk perhiasan emas, masyarakat lebih banyak yang memilih untuk menyimpan emas daripada menggadaikan barang berharga mereka," ujarnya.
Dia menerangkan program tabungan emas Pegadaian, memudahkan masyarakat untuk menabung emas dengan cara yang terjangkau dan fleksibel melalui Pegadaian Digital.
"Layanan ini memungkinkan nasabah untuk menabung emas secara daring atau online, serta melakukan transaksi gadai atau cicilan emas kapan saja dan di mana saja," ucapnya.
Dede juga menyebutkan bahwa pihaknya optimistis dengan prospek layanan tabungan emas di masa depan, dengan target mencapai Rp1 triliun untuk program cicilan emas di Jawa Barat pada 2025.
Saat ini, pihaknya telah berhasil mencapai Rp250 miliar dari target tersebut.
"Ke depannya, kami akan terus mensosialisasikan manfaat tabungan emas kepada masyarakat. Kami tidak hanya berbicara soal penjualan gram emas, tetapi lebih kepada manfaat yang dapat diperoleh dari menabung emas, yang bisa digunakan sebagai investasi jangka panjang dan alat keamanan finansial," tutur Dede.
Pegadaian Jabar: Ada perubahan pola keuangan warga pada Lebaran 2025
Rabu, 26 Maret 2025 3:44 WIB

Pemimpin Wilayah Kanwil X Jawa Barat Dede Kurniawan memberikan keterangan di Bandung, Selasa (25/3/2025). (ANTARA/Ricky Prayoga)