Garut (ANTARA) - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menyampaikan dukungan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, dalam melakukan penataan pedagang kaki lima di wilayah perkotaan secara manusiawi untuk menjaga kenyamanan bersama.
"Ditata menjadi lebih nyaman lagi, saya mendukung penataan PKL dengan manusiawi," kata Wamendagri Bima Arya saat kunjungan kerja di Pendopo, Kabupaten Garut, Jumat.
Wamendagri Bima dalam pertemuannya dengan Bupati Garut Abdusy Syakur Amin dan jajaran pejabat birokrasi pemerintah daerah setempat menekankan pentingnya penataan PKL secara lebih baik dan humanis, serta mendorong pengembangan kreativitas di Garut.
Ia menyampaikan upaya menata PKL itu salah satunya diberikan tempat berjualan dengan terlebih dahulu membuat perencanaan agar mereka berada di tempat yang layak.
"Membangun komunikasi dengan semua agar kota ini tertib, PKL itu diberikan tempat, dimuliakanlah tempatnya, diberikan tempat yang layak, dikomunikasikan, dilakukan perencanaan," kata Wamendagri Bima Arya.
Ia mengatakan tidak hanya memberikan dukungan dalam menata PKL, tapi juga dukungan melakukan perbaikan infrastruktur, seperti pedestrian, untuk kenyamanan masyarakat saat berjalan kaki.
Selain penataan PKL dan perbaikan pedestrian, kata dia, pemerintah daerah juga dapat membersihkan sampah visual yang selama ini mengganggu keindahan dan kenyamanan pandangan.
"Memperbaiki infrastruktur seperti pedestrian, kemudian melakukan penataan kota dengan membersihkan sampah visual seperti instruksi dari Bapak Presiden," kata Wamendagri.
Bupati Garut Abdusy Syakur Amin menyatakan penataan PKL di Garut akan dilakukan secara bertahap dengan menyiapkan solusi jangka pendek yakni menyediakan lokasi sementara di Islamic Center, dan solusi jangka panjang yang masih dalam kajian agar lebih komprehensif.
Ia menyampaikan penataan PKL di wilayah perkotaan Garut akan dilakukan secara humanis dan hati-hati, sehingga hasilnya tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
"Kami ingin penataan PKL ini berjalan dengan baik tanpa menjadi beban dan kecemburuan bagi masyarakat lain," katanya.