Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memprioritaskan pembangunan sekolah yang rusak akibat bencana alam, termasuk SDN Sukasari yang rusak akibat pohon tumbang menimpa ruang kelas, dapat dilakukan awal tahun 2025.
Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur, Kamis, mengatakan pihaknya sudah mengalokasikan anggaran perbaikan seratus ruang kelas yang rusak akibat bencana alam di 18 kecamatan dari Dana Alokasi Khusus Tahun 2025 sebesar Rp20 miliar.
Baca juga: Disdik Cianjur pastikan tidak ada penahanan ijazah siswa
"Skala prioritas dilakukan bagi sekolah atau ruang kelas yang rusak akibat bencana alam, ditargetkan awal tahun ini sudah dapat berjalan, bahkan kami menjalin kerja sama dengan kementerian untuk penambahan anggaran," katanya.
Dia menjelaskan hingga saat ini laporan sekolah rusak akibat bencana alam dan lapuk dimakan usia di Kabupaten Cianjur lebih dari 2.500 unit sehingga proses pembangunan akan dilakukan secara bertahap dengan harapan dapat tuntas dalam beberapa tahun ke depan.
Pemkab Cianjur mengajukan bantuan dan kerja sama dari Kementerian PUPR karena terbatas anggaran dari APBD Cianjur dan Dana Alokasi Umum (DAU) sehingga perlu bantuan dari kementerian dengan harapan dapat segera tuntas.
"Harapan kami pengajuan pembangunan kembali ruang kelas yang rusak akibat bencana alam dapat dikabulkan pihak kementerian seperti pengajuan perbaikan sekolah yang rusak akibat gempa karena satu ruangan membutuhkan biaya Rp 200 juta," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Cianjur Ruhli Solehudin mengatakan sejak tahun 2022 telah melakukan pendataan sekolah yang rusak sekitar 2.500 ruang kelas dan ribuan lainnya rusak sedang dan ringan, sehingga berbagai cara dilakukan untuk mengurangi kelas yang rusak.