Sementara Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengatakan pemerintah provinsi meyakini dan berharap ITB dengan rektor barunya bisa menciptakan visi besarnya yakni menciptakan ITB sebagai perguruan tinggi kelas dunia.
Bey juga berharap ITB dapat terus berkontribusi dan berkolaborasi untuk turut menyelesaikan persoalan yang bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat, khususnya di Kota Bandung dan Jawa Barat, salah satunya mengenai isu pembukaan kembali Bandara Husein Sastranegara.
"Kerja samanya bisa mengenai kajian dari sisi kelayakan dan keamanan, kemudian prediksi penduduk (Bandung) seperti apa. Dan ini kami akan bawa ke Kementerian Perhubungan karena tak semudah itu membuka. Selain itu juga soal teknis seperti vokasi dan ketahanan pangan, serta soal seni jangan sampai kalah oleh yang lain, seperti yang disampaikan Ketua MWA," ujarnya.
Sementara itu, Tatacipta Dirgantara dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan dan menegaskan komitmennya untuk membawa ITB menjadi Universitas Generasi Keempat yang terintegrasi dalam pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, kewirausahaan, dan inovasi multidisiplin.
"Kita harus siap menghadapi tantangan global seperti perubahan teknologi, energi bersih, kesehatan, dan keberlanjutan lingkungan melalui solusi berbasis ilmu pengetahuan dan inovasi," katanya.
Tatacipta membeberkan visi untuk membangun ekosistem akademik unggul dengan memanfaatkan riset cutting-edge, kemitraan strategis, dan kolaborasi multidisiplin.
"Saya yakin ITB mampu menjadi pelopor perubahan yang menghasilkan solusi holistik dengan memadukan humaniora, seni, sains, teknologi, dan bisnis," tuturnya menambahkan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tatacipta Dirgantara dilantik jadi Rektor ITB periode 2025-2030
