Cirebon (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon, Jawa Barat, telah menangani 133 kejadian bencana yang terjadi di daerahnya sepanjang Januari hingga awal Desember 2024, yang sebagiannya disebabkan karena faktor cuaca.
“Jumlah kejadian yang kami tangani ini menunjukkan tingginya kerentanan wilayah Kota Cirebon terhadap risiko bencana alam maupun non-alam,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Cirebon Andi Wibowo di Cirebon, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa bencana paling sering terjadi adalah pohon tumbang dengan 47 kejadian, disusul kebakaran lahan sebanyak 27 kejadian, rumah ambruk 20 kejadian, dan cuaca ekstrem 15 kejadian.
Menurutnya, fenomena cuaca ekstrem sering kali menjadi pemicu utama berbagai bencana yang terjadi di Kota Cirebon pada periode tersebut.
“Kami terus berupaya meningkatkan mitigasi bencana agar dampaknya dapat dikurangi dan tidak mengganggu aktivitas warga,” ujarnya.
Andi menyebutkan dari data yang dihimpun, periode Februari menjadi bulan dengan jumlah bencana tertinggi yakni mencapai 23 kejadian, sedangkan Juli mencatat angka terendah dengan hanya dua kejadian.
“Peristiwa bencana kembali terjadi pada Oktober dengan 17 kejadian, yang dikaitkan dengan perubahan musim dan intensitas cuaca ekstrem,” katanya.
Ia menegaskan BPBD Kota Cirebon memprioritaskan penanganan cepat untuk bencana yang berdampak langsung pada masyarakat, seperti banjir, gempa bumi, dan tanah longsor.
Sepanjang tahun ini, pihaknya mencatat ada tujuh peristiwa banjir, lima gempa bumi, dan empat tanah longsor yang sempat mengancam kawasan pemukiman warga di Kota Cirebon.
“Selain kebencanaan, kami juga melaksanakan empat operasi pencarian dan pertolongan yang melibatkan kerja sama lintas sektor, termasuk TNI, Polri, dan para relawan,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan BPBD terus menggalakkan program mitigasi berbasis komunitas seperti pelatihan evakuasi, pengelolaan risiko bencana, dan simulasi tanggap darurat untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
“Partisipasi masyarakat menjadi kunci dalam menghadapi berbagai ancaman bencana. Hubungi BPBD Kota Cirebon melalui nomor 0811-227-117 atau 112 Cirebon Siaga untuk keadaan darurat,” katanya.
BPBD Kota Cirebon juga mengingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir, selama musim hujan yang puncaknya diprediksi masih berlangsung hingga akhir Desember 2024.
“Sebagian wilayah di Kecamatan Harjamukti memiliki potensi banjir tingkat menengah, sementara Kecamatan Kejaksan, Kesambi, Lemahwungkuk, dan Pekalipan masuk kategori potensi rendah,” ucap dia.