Ia menegaskan BPBD Kota Cirebon memprioritaskan penanganan cepat untuk bencana yang berdampak langsung pada masyarakat, seperti banjir, gempa bumi, dan tanah longsor.
Sepanjang tahun ini, pihaknya mencatat ada tujuh peristiwa banjir, lima gempa bumi, dan empat tanah longsor yang sempat mengancam kawasan pemukiman warga di Kota Cirebon.
“Selain kebencanaan, kami juga melaksanakan empat operasi pencarian dan pertolongan yang melibatkan kerja sama lintas sektor, termasuk TNI, Polri, dan para relawan,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan BPBD terus menggalakkan program mitigasi berbasis komunitas seperti pelatihan evakuasi, pengelolaan risiko bencana, dan simulasi tanggap darurat untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
“Partisipasi masyarakat menjadi kunci dalam menghadapi berbagai ancaman bencana. Hubungi BPBD Kota Cirebon melalui nomor 0811-227-117 atau 112 Cirebon Siaga untuk keadaan darurat,” katanya.
BPBD Kota Cirebon juga mengingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir, selama musim hujan yang puncaknya diprediksi masih berlangsung hingga akhir Desember 2024.
“Sebagian wilayah di Kecamatan Harjamukti memiliki potensi banjir tingkat menengah, sementara Kecamatan Kejaksan, Kesambi, Lemahwungkuk, dan Pekalipan masuk kategori potensi rendah,” ucap dia.