Karenanya, kata Yasin, dilaksanakan sosialisasi di pondok pesantren ini, bertujuan sebagai pendorong untuk program pengawasan partisipatif, yang mengajak seluruh elemen masyarakat ikut berperan aktif dalam mengawal proses tahapan pemilu.
"Tetapi kan mustahil kalau santri tidak diberikan terlebih dahulu wawasannya, Informasinya, mustahil mereka ikut berperan aktif. Karenanya sosialisasi ini untuk memberikan wawasan demokrasi, menyampaikan regulasi, menyampaikan tahapan-tahapan pilkada, agar santri semua memahami. Setelah memahami kami coba dorong untuk ikut mengawasi secara aktif di lapangan," tuturnya.
Diketahui, hari pemilihan dalam Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada 27 November 2024. Selain memilih empat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar, masyarakat Cimahi juga akan memilih Wali Kota dan Wakil Wali Kotanya di waktu yang sama.
Pilwalkot Cimahi pada 2024 ini memiliki tiga kontestan yakni Ngatiyana-Adhitia Yudisthira, Dikdik Suratno Nugrahawan-Bagja Setiawan, dan Bilal Insan Muhammad Priatna-A Mulyana.