Bandung (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian ESDM mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.
"Bangunan di daerah rawan gempa bumi diharapkan dapat mengikuti kaidah bangunan tahan gempa, guna menghindari risiko kerusakan, serta dilengkapi dengan jalur evakuasi," kata Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhamad Wafid dalam keterangan di Bandung, Jawa Barat, Rabu.
Badan Geologi Kementerian ESDM mengungkapkan gempa bumi darat dangkal bermagnitudo 3,7 pada kedalaman empat kilometer yang mengguncang Kabupaten Sumedang pada Rabu ini pukul 03:10 WIB, berpusat di kawasan rawan gempa menengah hingga tinggi.
"Berdasarkan pengamatan kami, daerah sekitar pusat gempa bumi yang ada di darat ini, terletak pada kawasan rawan bencana gempa bumi menengah hingga tinggi," kata Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhamad Wafid dalam keterangan di Bandung, Jawa Barat, Rabu.
Wafid mengatakan gempa bumi yang menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terletak pada koordinat 6,83 derajat Lintang Selatan (LS) dan 107,94 derajat Bujur Timur (BT), berjarak empat kilometer timur laut Kabupaten Sumedang. Di daerah sekitarnya memiliki morfologi dataran, berombak, bergelombang, perbukitan, hingga pegunungan, yang tersusun oleh batuan kuarter non vulkanik, kuarter vulkanik, dan tersier.
Wafid mengatakan daerah tersebut sebagian besar tersusun oleh Kelas C (tanah sangat padat dan batuan lunak), Kelas D (tanah sedang), dan Kelas E (tanah lunak). Endapan kuarter dan batuan yang telah mengalami pelapukan bersifat urai, lepas, lunak, dan belum kompak memperkuat efek guncangan.
"Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman, maka kejadian gempa bumi tersebut diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif," kata Wafid.