Hamilton, Kanada (ANTARA) - PBB mengatakan semua negara yang memasok senjata ke pihak-pihak yang bertikai dalam konflik memiliki "tanggung jawab moral."
"Saya pikir negara-negara pemasok senjata kepada pihak-pihak yang bertikai memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan bahwa mereka tidak dimanfaatkan dalam pelanggaran hukum internasional," ujar juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam sebuah jumpa pers pada Senin.
Ketika ditanya soal reaksi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres terhadap surat bersama 53 negara dan dua organisasi internasional kepada PBB soal pasokan senjata ke Israel, Dujarric menjawab, "Hal itu diserahkan kepada para anggota untuk bersikap."
Pada 1 November, Turki dan 52 negara anggota PBB lainnya mengirimkan surat kepada Dewan Keamanan PBB yang menyerukan tindakan segera untuk menghentikan pasokan senjata dan amunisi ke Israel.
Dujarric juga memastikan posisi PBB yang tidak berubah dalam mendukung UNRWA menyusul surat Israel yang memutuskan kerja sama dengan badan PBB untuk pengungsi Palestina itu.
Dia menekankan dukungan Guterres terhadap badan tersebut dan mengatakan "tidak ada alternatif selain UNRWA."
Dujarric mengingatkan bahwa bidang pekerjaan UNRWA bukan hanya kemanusiaan, tetapi juga pendidikan dan perawatan kesehatan.
"Setiap kegagalan dalam menyediakan bantuan yang diperlukan masyarakat (Palestina) akan menjadi tanggung jawab Israel," katanya.
Israel menuduh staf UNRWA terlibat dalam serangan kelompok perlawanan Hamas tahun lalu dan menuding program pendidikan UNRWA "mempromosikan terorisme dan kebencian."
Badan pengungsi itu membantah tuduhan tersebut, seraya menegaskan sikapnya yang netral dan hanya fokus pada layanan pengungsi.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PBB: Negara pemasok senjata dalam konflik harus punya tanggung jawab
PBB: Negara pemasok senjata ke pihak berkonflik harus miliki tanggung jawab
Selasa, 5 November 2024 12:14 WIB