Jakarta (ANTARA) -
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyebut bahwa dirinya belum ada menerima perintah oleh Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto untuk menambah personel TNI di dalam Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).
"Itu yang mengelola semua dari Panglima TNI, kalau saya hanya posisi bersiap. Kalau memang butuh untuk menambah pasukan ke sana, tentu disiapkan," kata Maruli di Jakarta, Minggu.
Ia membeberkan, TNI belum memiliki rencana untuk menambah pasukan guna memperkuat pasukan perdamaian PBB di wilayah tersebut.
TNI, lanjut dia, masih hanya fokus untuk memikirkan bagaimana cara membantu kondisi di sana dari sisi yang lain.
"Jadi kalau bagaimana, itu tentu akan dibahas di tingkat Mabes TNI," ujar jenderal bintang empat TNI Angkatan Darat (AD) itu.
Lebih lanjut dia membeberkan, serangan tembak militer Israel (IDF) yang mengakibatkan dua personel TNI juga akan menjadi bagian dari pembahasan.
Maruli mengatakan jika ada kejadian, khususnya terhadap pasukan yang ada di luar negeri, maka TNI tentu segera mengevaluasi kondisi terkini.
"Jadi mudah-mudahan bisa tetap aman dan TNI bisa bekerja seperti biasa. Kalau cedera personel kemarin tentu akan jadi bahan evaluasi, kami coba memikirkan agar tidak terjadi hal yang lebih fatal lagi ke depannya," ujar dia.