Bandung (ANTARA) - DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar) hingga saat ini tetap menjaga penilaian terhadap 10 calon daerah persiapan otonomi baru (CDPOB) secara intensif di daerah itu agar perolehan indikator teknis tetap sesuai dengan regulasi yang ada.
"Sepuluh CDPOB sudah kita bawa ke sidang paripurna dan seluruh datanya kini berada di Kemendagri, tinggal menunggu moratorium dicabut. Evaluasi tahunan diperlukan agar skor indikator teknis tetap terjaga," kata Ketua Komisi I DPRD Jawa Barat Rahmat Hidayat Djati di Bandung, Jumat (5/12) malam.
Penegasan itu terkait dengan diskusi kelompok terfokus (focus group discusion/FGD) bertema ‘Evaluasi Laporan Kapasitas Daerah CDPOB di Provinsi Jawa Barat’ pada Kamis (4/12) malam yang menghadirkan unsur DPD RI, Biro Pemerintahan Daerah, Tim ahli Pusat Riset Injabar Unpad, serta Forum Koordinasi Nasional Percepatan Pembentukan Daerah Otonomi Baru (Forkonas PP DOB).
Ia menjelaskan, 10 CDPOB itu harus terus dijaga mutu penilaian pembentukan daerah otonom barunya, sambil menunggu moratorium dicabut.
Kesepuluh daerah itu yaitu: Kabupaten Indramayu Barat, Kabupaten Bogor Timur, Kabupaten Bogor Barat, Kabupaten Sukabumi Utara, Kabupaten Garut Selatan, Kabupaten Cianjur Selatan, Kabupaten Tasikmalaya Selatan, Kabupaten Garut Utara, Kabupaten Subang Utara dan Kabupaten Cirebon Timur.
Mutu penilaian tersebut antara lain dari sektor infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan lainnya dari daerah induk yang diarahkan ke CPDOB ini, meski disebutnya tak semuanya bisa langsung dimekarkan.
"Sambil menunggu, kita harus menjaga skor. Karena bisa saja tidak semuanya sekaligus jadi DOB. Jika bertahap, CDPOB mana yang didahulukan," ujar Rahmat.
Rahmat menambahkan, wilayah yang sudah masuk CDPOB, tidak semata menanti kebijakan pusat. Ada banyak yang mesti dilakukan, salah satunya mengenai calon ibu kota.
Maka dari itu, tegas Rahmat, perlu diadakan evaluasi kapasitas CDPOB.
"Perlu ditegaskan pula bahwa pemekaran tidak hanya untuk DOB administrasi kabupaten. Bisa juga kota, kecamatan, termasuk desa," kata Rahmat.
