Garut (ANTARA) - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Garut, Jawa Barat terus menggelar patroli menyusuri sejumlah tempat untuk menertibkan segala atribut kampanye peserta pemilihan kepala daerah (pilkada) maupun media promosi lainnya yang melanggar peraturan daerah (perda).
"Kita penertiban bukan fokus ke alat peraga, jadi kita ke (perda) K3 (ketertiban, kebersihan, dan keindahan), jadi semua baliho, mau reklame komersil atau tidak, termasuk alat peraga kalau melanggar kita tertibkan," kata Kepala Satpol PP Kabupaten Garut Usep Basuki Eko kepada wartawan di Garut, Kamis.
Ia menuturkan sejumlah personel Satpol PP Kabupaten Garut maupun di jajaran kecamatan selama ini terus bergerak melakukan patroli untuk membersihkan setiap alat promosi yang bersifat komersial maupun alat peraga kampanye paslon yang melanggar perda.
Khusus dalam momentum pilkada tahun ini, kata dia, jajarannya menertibkan segala atribut yang pemasangannnya melanggar perda atau yang dapat mengganggu keamanan, kenyamanan, dan ketertiban umum.
Namun penertiban atribut itu, lanjut dia, tidak bisa ditertibkan sekaligus tetapi secara bertahap dengan menyusuri sejumlah ruas jalan utama dan jalan-jalan lainnya yang terdapat pelanggaran Perda K3.
"Tidak bisa sekaligus serentak, kita lakukan per ruas jalan, dalam satu ruas jalan juga per penggal," katanya.
Ia menyampaikan jajarannya hanya melakukan penertiban untuk segala alat peraga promosi maupun kampanye yang melanggar Perda K3, sedangkan atribut kampanye yang terpasang di depan kantor pemerintahan atau sekolah itu mengacu pada Peraturan KPU."Yang menjadi dasar kita adalah Perda K3, karena kalau PKPU, KPU itu kewenangannya, misal yang di depan kantor, depan sekolah, itukan bukan Perda K3," katanya.
Ia menambahkan, terkait penertiban seluruh alat peraga kampanye di Garut akan dilakukan setelah selesai tahapan kampanye, atau disesuaikan dengan jadwal yang sudah dibuat oleh KPU Garut.
Ia menegaskan, Satpol PP Garut dalam penertiban atribut kampanye maupun komersial tidak akan tebang pilih, jika di lapangan penertibannya hanya dilakukan sebagian tempat, bukan berarti yang lainnya tidak, semua sama akan ditertibkan.
"Bukan tebang pilih ya, jadi kebetulan saja kita kan per ruas jalan pada saat penertiban," katanya.