Pj Gubernur Jabar meminta dugaan kejanggalan program JFLS diperiksa
Selasa, 22 Oktober 2024 12:49 WIB
Bersama Auditor Inspektorat Jabar, kata Ade, pihaknya akan menindaklanjuti apakah terjadi pelanggaran atau tidak dalam pelaksanaan JFLS 2024.
"Kami dalam proses menunggu dan mempelajari. Nanti kalau dengan Inspektorat ternyata ditemukan pelanggaran, kami akan melajukan lidik terhadap masalah yang dilaporkan," katanya.
Dia juga memastikan akan mengawal indikasi kecurangan dalam JFLS 2024 ini, karena dari Mei-September 2024 pernah menjadi Plh Kadisdik.
"Saya juga tidak dalam konteks melepas tanggungjawab. Walaupun dalam proses yang dilaporkan, JFLS itu dari Disdik berproses dari Januari sampai Oktober kemarin," ucapnya.
Diakuinya, selama menjabat sebagai Plh Kadisdik Jabar belum sekalipun ada pembahasan terkait JFLS 2024, baik kebijakan, teknis, maupun proses seleksi, sebab saat itu dirinya diminta fokus pada pelaksanaan PPDB 2024.
"Makanya kamu bersama-sama dengan Inspektorat untuk menggali hal tersebut. Kami juga mempelajari Kepgub-nya, karena ditandatangani kadis atas nama gubernur. Jadi ya tentu kadis yang memiliki tanggungjawab. Teknis, kadis definitif yang lebih tahu karena itu berproses dari Januari," ujarnya.
Menurutnya masalah ini akan segera diselesaikan secepat mungkin sesuai permintaan Bey Machmudin, terutama dalam mengatasi kekurangan administrasi yang menjadi persoalan di JFLS 2024, dengan harapan skandal ini hanya sebatas administrasi dan tidak melebar ke ranah lain.
Dari informasi yang didapatkan, program JFLS ini mengandung indikasi kecurangan, antara lain status perguruan tinggi yang menjadi rekanan tidak jelas, panitia JFLS tidak pernah memberi laporan berita acara rekrutmen, proses rekrutmen tidak transparan dan tidak ada pengumuman resmi.
Sejumlah pelamar juga dikabarkan sudah mengajukan protes atas ketidaktransparanan ini pada Kementerian.
Kemudian pada JFLS 2024, dari 46 ribu pendaftar hanya 400 orang yang lolos, namun hasilnya tidak pernah diumumkan, dengan dalih untuk meredam konflik.