Karawang, Jawa Barat (ANTARA) - Komisi II DPRD Jawa Barat mendorong Pemerintah Provinsi Jabar terus memperkuat pengembangan sektor perikanan sebagai upaya menjaga stabilitas pangan.
"Komitmen Pemprov Jabar dalam mewujudkan ketahanan pangan harus diperkuat, salah satunya melalui sektor perikanan," kata Anggota Komisi II DPRD Jawa Barat, Budiwanto di Kabupaten Karawang, Jabar, Kamis.
Ia menyampaikan bahwa potensi besar kelautan dan perikanan di Jawa Barat perlu terus dioptimalkan agar mampu berkontribusi lebih signifikan terhadap stabilitas pangan provinsi.
"Ketahanan pangan bukan hanya soal beras dan hasil pertanian, tetapi juga bagaimana kita bisa memanfaatkan kekayaan laut untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat," katanya.
Disebutkan, sektor perikanan ini juga dapat menjadi solusi untuk mengatasi angka pengangguran dengan mendorong terciptanya lapangan pekerjaan di bidang kelautan.
Sesuai dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait dengan produksi perikanan 2019-2020, terdapat 11 kabupaten/kota yang menghasilkan perikanan tangkap di laut Jawa Barat, yakni Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Cirebon, Indramayu, Subang, Karawang, Bekasi, Pangandaran, dan Kota Cirebon.
Sebanyak 11 kabupaten/kota di Jawa Barat itu menghasilkan ikan tangkap di laut sebanyak 248.778 ton pada 2019. Kemudian pada tahun 2020 mencapai 234.256 ton.
Sedangkan perikanan perairan umum daratan (PUD), hampir ada di seluruh kabupaten/kota di Jabar, kecuali Kota Bandung, Kota Cirebon, dan Kota Cimahi. Produksi perikanan PUD di Jawa Barat pada 2019 mencapai 15.069 ton dan pada tahun 2020 menjadi 16.287 ton.
Menurut Budiwanto, potensi laut Jawa Barat sangat kaya, mulai dari ikan tangkap hingga budidaya perikanan yang tersebar di sepanjang pesisir utara dan selatan. Namun, tantangan yang dihadapi sektor ini, seperti infrastruktur pelabuhan yang kurang memadai dan kurangnya dukungan teknologi modern dalam pengolahan hasil laut, perlu segera diatasi.
Ia juga menekankan pentingnya pengembangan industri pengolahan ikan dan dukungan dari pemerintah untuk menyediakan akses pembiayaan bagi nelayan dan pembudi daya ikan.
Dengan adanya kemudahan akses permodalan serta teknologi tepat guna, diharapkan hasil produksi ikan akan meningkat dan mampu memenuhi kebutuhan pangan lokal maupun ekspor.