Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menambah jumlah tenaga kesehatan dari dinas dan puskesmas terdekat guna memberikan pelayanan medis bagi 71 warga korban keracunan nasi kotak di dua desa di Kecamatan Ciranjang.
Kepala Bidang Penanganan Penyakit Dinkes Cianjur dr Frida Laila Yahya di Cianjur, Senin, mengatakan jumlah warga yang mengalami keracunan dengan gejala mual, pusing, dan muntah didominasi anak dan remaja, satu orang di antaranya dirujuk ke RSUD Sayang Cianjur.
"Saat sebagian dari puluhan warga tersebut sudah pulang ke rumah dan sekitar 20 orang masih menjalani perawatan di puskesmas. Mereka berasal dari Desa Gunungsari dan Kertajaya," katanya.
Untuk memberikan pelayan cepat, ungkap dia, sekitar 15 orang tenaga kesehatan diperbantukan di Puskesmas Ciranjang, serta beberapa orang dokter memberikan pelayan langsung ke rumah warga guna memastikan kondisi kesehatan mereka.
Sedangkan terkait keracunan yang menimpa puluhan warga diduga dari nasi kotak yang diberikan dalam acara tahlilan, di mana sampel makanan dan muntahan warga sudah diambil petugas untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium.
"Sebagian besar kondisinya sudah membaik, kemungkinan menjelang malam sudah dapat pulang. Untuk mengetahui penyebab pasti keracunan harus menunggu hasil laboratorium," katanya.
Sementara berdasarkan keterangan sejumlah warga yang mengalami keracunan setelah menyantap nasi kotak yang diberikan warga dalam acara tahlilan, mereka merasakan mual, pusing, dan muntah, sehingga anggota keluarga membawa mereka ke puskesmas setempat."Kalau awal menyantap nasi kotak tidak terasa apa-apa, namun selang 10 menit terasa mual, pusing, dan muntah-muntah. Karena berlangsung cukup lama, saya dan dua orang anak dibawa ke puskesmas," kata warga, Ratna (35).
Dia baru mengetahui banyak warga yang mengalami hal sama setelah sampai di puskesmas, sebagian besar warga yang ikut dalam acara tahlilan di rumah salah seorang warga yang pulangnya diberi nasi kotak.
"Saya pikir hanya saya dan anak-anak, ketika sampai di puskesmas sudah banyak warga yang mengalami hal yang sama," katanya.