Calon Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu mendapat masukan untuk meningkatkan kesejahteraan guru ngaji, madrasah dan majlis taklim se-Jawa Barat saat bertemu dengan ratusan guru ngaji di Bandung, Rabu.
Syaikhu menyebutkan bahwa dalam pertemuan tersebut, kalangan guru ngaji di Jawa Barat mengungkapkan butuh perhatian lebih dari pemerintah dalam mengembangkan ilmu keagamaan di Jabar demi menjaga Sumber Daya Manusia (SDM) di Jabar dari paparan budaya tak baik.
"Saya bertemu dengan Paguyuban Guru Ngaji yang terdiri dari guru-guru madrasah takmiliyah, diniyah, ada juga dari majelis-majelis taklim, intinya saya menerima masukan keinginan dari mereka bahwa pemerintah provinsi perlu memperhatikan mereka dalam upaya untuk menyelamatkan SDM bangsa ini ke depan," kata Syaikhu di kawasan Kebon Jati, Bandung, Rabu.
Syaikhu mengungkapkan bahwa ke depan jika ia memimpin Jawa Barat, akan meluncurkan kembali program insentif guru ngaji yang sebelumnya sudah pernah digulirkan oleh mantan gubernur Ahmad Heryawan pada periode 2010-2018.
"Tentu ini akan perbaiki kembali ke depan bahkan jika mungkinkan keuangan daerahnya akan kita perbesar. Sehingga mengikuti kelayakan untuk bisa mereka survive," ujarnya.
Peluncuran insentif tersebut, kata dia sebagai upaya memberikan rasa semangat terhadap para guru pengajar agama, yang menurutnya merupakan pengokoh penerus bangsa untuk menghindari hal-hal negatif yang merugikan.
"Pembangunan yang mereka lakukan tentu adalah pembangunan moral. Hari ini betapa dahsyatnya serangan-serangan pada anak-anak didik kita. Mereka tanpa keimanan yang kokoh dengan mereka mengaji tentu akan mudah sekali terlarut dalam kondisi konsumsi narkoba, minuman keras atau mereka akan menjadi liar di jalan-jalan. Itu yang akan sangat mengkhawatirkan orang tua dan masyarakat," ujarnya.
Pilkada Provinsi Jabar 2024 ini, diikuti oleh empat pasangan calon yang berdasarkan nomor urut terdiri dari Acep Adang Ruchiat-Gitalis Dwi Natarina, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja, Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie, dan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan.
Pasangan Acep-Gita (KDI) maju dalam kontestasi dengan diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sementara Jeje-Ronal dicalonkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Syaikhu menyebutkan bahwa dalam pertemuan tersebut, kalangan guru ngaji di Jawa Barat mengungkapkan butuh perhatian lebih dari pemerintah dalam mengembangkan ilmu keagamaan di Jabar demi menjaga Sumber Daya Manusia (SDM) di Jabar dari paparan budaya tak baik.
"Saya bertemu dengan Paguyuban Guru Ngaji yang terdiri dari guru-guru madrasah takmiliyah, diniyah, ada juga dari majelis-majelis taklim, intinya saya menerima masukan keinginan dari mereka bahwa pemerintah provinsi perlu memperhatikan mereka dalam upaya untuk menyelamatkan SDM bangsa ini ke depan," kata Syaikhu di kawasan Kebon Jati, Bandung, Rabu.
Syaikhu mengungkapkan bahwa ke depan jika ia memimpin Jawa Barat, akan meluncurkan kembali program insentif guru ngaji yang sebelumnya sudah pernah digulirkan oleh mantan gubernur Ahmad Heryawan pada periode 2010-2018.
"Tentu ini akan perbaiki kembali ke depan bahkan jika mungkinkan keuangan daerahnya akan kita perbesar. Sehingga mengikuti kelayakan untuk bisa mereka survive," ujarnya.
Peluncuran insentif tersebut, kata dia sebagai upaya memberikan rasa semangat terhadap para guru pengajar agama, yang menurutnya merupakan pengokoh penerus bangsa untuk menghindari hal-hal negatif yang merugikan.
"Pembangunan yang mereka lakukan tentu adalah pembangunan moral. Hari ini betapa dahsyatnya serangan-serangan pada anak-anak didik kita. Mereka tanpa keimanan yang kokoh dengan mereka mengaji tentu akan mudah sekali terlarut dalam kondisi konsumsi narkoba, minuman keras atau mereka akan menjadi liar di jalan-jalan. Itu yang akan sangat mengkhawatirkan orang tua dan masyarakat," ujarnya.
Pilkada Provinsi Jabar 2024 ini, diikuti oleh empat pasangan calon yang berdasarkan nomor urut terdiri dari Acep Adang Ruchiat-Gitalis Dwi Natarina, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja, Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie, dan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan.
Pasangan Acep-Gita (KDI) maju dalam kontestasi dengan diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sementara Jeje-Ronal dicalonkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).