Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menargetkan dapat merealisasikan penurunan prevalensi stunting dari 22,9 persen menjadi 14 persen pada 2025, sejalan dengan upaya pengurangan kasus stunting di wilayah tersebut.
“Untuk merealisasikannya, kami sudah menggelar rapat koordinasi bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dari tingkat kecamatan hingga desa untuk membahas program terkait penanganan stunting,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon Hilmy Riva’i di Cirebon, Jumat.
Himy menyampaikan penurunan kasus stunting sudah menjadi program prioritas bersama dari seluruh instansi terkait, serta pemerintah daerah.
Ia menyebutkan saat ini ada 23 program yang difokuskan untuk mempercepat penurunan angka stunting, baik melalui intervensi langsung terhadap anak-anak yang sudah mengalami stunting, maupun pencegahan munculnya kasus baru.
Seluruh program ini, kata dia, menyasar anak-anak usia 1-9 bulan dan ibu hamil agar mereka mendapatkan asupan gizi yang memadai.
Dia mengungkapkan pemerintah daerah juga, sedang mengupayakan agar dana desa dapat dialokasikan untuk mendukung program pencegahan stunting.
“Kami berharap dana desa bisa berperan dalam mendukung program ini,” katanya.