Jakarta (ANTARA) - Sekurangnya 40 perwakilan pengasuh, pimpinan, maupun pengurus pondok pesantren di wilayah III Cirebon, yakni Kabupaten dan Kota Cirebon, Indramayu, Kuningan, dan Majalengka, akan menyusun strategi pencegahan kekerasan terhadap anak di pesantren melalui FGD bertema "Santri Merdeka, Indonesia Digdaya".
"FGD ini bertujuan untuk menggali pengalaman dan perspektif para pengasuh dan pengurus pesantren terkait upaya pencegahan dan penanganan kasus kekerasan anak," kata Ketua Panitia FGD sekaligus Sekretaris Sekretariat Nasional (Seknas) Jaringan Pondok Pesantren Ramah Anak (JPPRA) Ustaz Agung Firmansyah dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
FGD ini juga didukung oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Dia menjelaskan, kegiatan yang akan digelar di Pondok Pesantren Ketitang, Cirebon, Jumat (23/8) ini merupakan bagian dari upaya JPPRA memperkuat komitmen pesantren dalam melindungi hak-hak anak, serta memastikan lingkungan yang aman dan kondusif bagi para santri.
Dalam FGD, para peserta dapat berbagi praktik baik dan tantangan yang mereka hadapi dalam mencegah kekerasan anak, serta mendiskusikan langkah-langkah strategis yang dapat diambil untuk meningkatkan keamanan dan kesejahteraan santri.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Puluhan pengurus ponpes di Cirebon susun strategi cegah kekerasan anak
Puluhan pengurus ponpes di Cirebon susun strategi mencegah kekerasan anak
Rabu, 21 Agustus 2024 18:45 WIB