Spektrum - Mengubah rupa ekonomi pesisir Cirebon
Oleh Fathnur Rohman Selasa, 13 Agustus 2024 11:32 WIB
Sebenarnya, pria asal Cirebon ini sudah berpengalaman dalam budi daya air payau dan menghadapi berbagai tantangan di masa lalu, seperti biaya produksi tinggi untuk benih maupun pakan ikan.
Untuk budi daya bandeng, kelompoknya memerlukan 10 ribu benih dan satu ton pakan per hektare, dengan biaya minimal Rp10 juta.
Salinitas air yang tinggi dan sebaran benih yang tidak merata sering menghambat pertumbuhan ikan dan menurunkan hasil panen.
Namun, setelah mengikuti program dari KKP ini, Rohadi optimistis dapat mengatasi masalah tersebut dan meningkatkan hasil budi daya ikan bandeng.
Sektor perikanan ramah lingkungan
Berjarak sekitar 42 km dari Jatimerta, di Desa Ambulu, Cirebon, terdapat puluhan nelayan yang masih setia menggunakan mesin konversi dari Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG).
Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) Rajungan Jaya Ambulu Samsur menuturkan mesin konversi ini, diperoleh nelayan melalui program pemerintah pusat yang dimulai sejak 2016.
Awalnya, setiap KUB di Desa Ambulu dan desa sekitarnya menerima bantuan untuk persediaan gas, dengan alokasi sekitar 800 hingga 1.600 tabung per bulan.
Lambat laun, para nelayan di desa tersebut merasakan manfaat signifikan dari program ini. Sebab, untuk perjalanan melaut dengan jarak lebih dari 17 km biasanya diperlukan empat liter bensin.
Sementara dengan BBG hanya diperlukan satu tabung gas dapat bertahan beberapa hari untuk jarak yang sama.