Majalengka (ANTARA) -
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kertajati, Jawa Barat, menyampaikan nelayan di kawasan pesisir Cirebon dapat pergi mencari ikan dengan aman karena diprakirakan ketinggian gelombang laut hingga Rabu (28/2) relatif rendah.
“Kalau dilihat dari prakiraan tinggi gelombangnya seharusnya aman (untuk melaut),” kata Ketua Tim Informasi dan Prakiraan BMKG Stasiun Kertajati Dyan Anggrainy saat dikonfirmasi di Majalengka, Senin.
Baca juga: Nelayan Cirebon sudah terima alat tangkap ramah lingkungan
Dia mengatakan berdasarkan pemantauan kondisi cuaca, diprakirakan hingga tiga hari ke depan tinggi gelombang laut di kawasan pesisir Cirebon kisaran 0,5 hingga 1,25 meter.
Dia mengatakan ketinggian gelombang laut itu masuk kategori rendah sehingga nelayan bisa berlayar untuk menangkap ikan di kawasan pesisir, khususnya di Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon serta Indramayu.
Kendati demikian, pihaknya tetap mengimbau nelayan mewaspadai terkait dengan kondisi cuaca sebelum berlayar, sebab situasi tinggi gelombang laut itu dapat berubah dipengaruhi faktor alam, seperti hujan dan angin kencang.
“Untuk kondisi cuaca bulan Februari sampai Maret masih berpotensi hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang,” ujarnya.
Dyan menjelaskan secara spesifik, untuk wilayah pesisir di Indramayu hingga Maret 2024 diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas 100-200 milimeter per bulan atau dalam kategori menengah.
Di kawasan pesisir Cirebon diprakirakan curah hujan pada periode yang sama mencapai 200-400 milimeter per bulan. Akan tetapi untuk bagian tengah kawasan tersebut intensitas hujan dapat menyentuh angka 500 milimeter per bulan.
“Prakiraan curah hujan di pesisir Cirebon masuk kategori menengah hingga tinggi,” katanya.