Bulog Cianjur menyalurkan 5.718 ton bantuan beras tahap III

Cianjur (ANTARA) - Bulog Cabang Cianjur, Jawa Barat, mulai menyalurkan bantuan pangan beras tahap III di tiga wilayah Cianjur, Sukabumi, dan Kota Sukabumi selama tiga bulan ke depan dengan total pendistribusian 5.718 ton per bulan.

Wakil Kepala Bulog Cianjur Denny Suryadi di Cianjur Rabu, mengatakan bantuan pangan beras tahap III akan disalurkan secara bertahap mulai dari Agustus, Oktober, dan Desember ke tiga wilayah pendistribusian sesuai jumlah penerima manfaat.

Baca juga: Bulog Cianjur pastikan stok beras aman hingga akhir tahun

"Khusus di Agustus ini akan disalurkan sebanyak 5.718 ton bantuan pangan beras ke tiga wilayah kerja Bulog Cabang Cianjur, Cianjur mendapatkan sekitar 2.770 ton, Kota Sukabumi sekitar 262 ton, dan sisanya untuk Kabupaten Sukabumi sekitar 2.685 ton," katanya.

Penyaluran bantuan pangan beras tahap III pada Agustus dapat diselesaikan selama dua pekan ke depan tepatnya sebelum tanggal 17 Agustus 2024, sehingga seluruh penerima manfaat sudah menerima bantuan beras dari pemerintah.

Sedangkan stok beras di tiga Gudang Bulog Cianjur, tutur dia, hingga saat ini masih tersedia sebanyak 7.000 ton dan akan terus ditambah dari beras cadangan pemerintah ketika dibutuhkan atau ketika pemakaian tinggi serta guna menekan kenaikan harga.

"Kami berharap bantuan beras yang diberikan dapat meringankan beban penerima manfaat selama tiga bulan ke depan, serta dapat menekan kenaikan harga beras di pasaran," katanya. Pihaknya mencatat 277.079 keluarga penerima manfaat (KPM) di Cianjur, terdata sebagai penerima bantuan beras dari pemerintah akan mendapatkan jatah sebanyak 10 kilogram selama tiga bulan ke depan.

Saat ini Harga Eceran Tertinggi (HET) beras di Cianjur tambah dia, untuk jenis medium Rp 12.500 per kilogram sedangkan beras premium di harga Rp 14.900 per kilogram.

"Sedangkan harga beras di pasaran saat ini sekitar RP 12 ribu untuk jenis medium dan Rp 14 ribu ribu jenis premium atau masih di bawah HET," katanya.

Baca juga: Bulog Cianjur serap 91 persen beras petani dari target 10 ribu ton