Cianjur (ANTARA) - Perum Bulog Subdivre Cianjur, Jawa Barat, sudah melakukan penyerapan sebanyak 9.138 ton atau 91 persen dari target penyerapan sebanyak 10 ribu ton.
"Bulog Cianjur terus berupaya menyerap beras dari para petani karena beberapa wilayah masih melaksanakan panen," kata Kepala Bulog Subdivre Cianjur Renato Horison di Cianjur, Sabtu.
Pihaknya akan terus berupaya melakukan penyerapan hingga akhir Juni karena masih ada titik-titik penyerapan sebagai upaya antisipasi kondisi El Nino yang akan terjadi beberapa bulan ke depan.
Puncak kemarau diperkirakan akan terjadi pada bulan Juli, sehingga pihaknya terus meningkatkan penyerapan beras dari petani di beberapa wilayah yang saat ini masih memiliki stok gabah siap giling dan menunggu panen.
"Bulog Cianjur lebih condong menyerap beras karena keterbatasan kapasitas gudang, jadi penyerapannya bukan gabah, terlebih kami ingin memberdayakan penggilingan padi yang ada di Cianjur," katanya.
Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah maupun beras yang ditetapkan pemerintah mengalami kenaikan, gabah kering panen HPP sebesar Rp 6.300 per kilogram dan gabah kering giling sebesar Rp 7.300 per kilogram.
"Untuk beras HPP-nya sudah di atas Rp 11 ribu per kilogram yang sebelumnya ditetapkan Rp9.950 per kilogram atau naik dari HPP tahun lalu," katanya.