Spektrum - Menjelajah rasa seraya melestarikan kuliner Cirebon
Oleh Fathnur Rohman Selasa, 30 Juli 2024 18:39 WIB
Di sudut-sudut taman, para penjual sibuk melayani pembeli yang antusias mencoba setiap hidangan. Makanan-makanan ini mengingatkan pengunjung akan kejayaan Cirebon sebagai pelabuhan utama pada abad ke-15 dan ke-16, seolah membawa mereka kembali ke masa lalu.
Selama 3 hari, tepatnya pada tanggal 12--14 Juli 2024, festival ini menampilkan 14 kegiatan yang beragam dari pameran kuliner hingga workshop dan lomba.
Di satu sudut, lomba kreasi kue tapel berlangsung meriah. Peserta lomba dengan penuh semangat menunjukkan kemampuan mereka dalam menciptakan jajanan tradisional yang lezat dan menarik.
Lomba ini bukan hanya tentang memenangkan hadiah, melainkan menjadi upaya dalam melestarikan warisan kuliner yang hampir terlupakan.
Kue tapel merupakan salah satu jajanan lezat dari Cirebon yang terbuat dari tepung beras, parutan kelapa, ketan, potongan pisang, dan gula merah.
Sekilas, tampilannya mirip kerak telur Betawi, tetapi rasanya berbeda dengan cita rasa manis dan sedikit gurih. Kue ini juga memiliki tekstur unik, yakni garing di luar tetapi lembut saat disantap.
Pada sudut lain, sebuah workshop pembuatan batik peranakan menarik perhatian banyak orang.
Pengunjung dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, tampak antusias mencoba membuat batik dengan bimbingan para pengrajin batik yang berpengalaman.
Batik peranakan adalah hasil akulturasi antara motif batik Cirebon dengan nuansa etnis Tionghoa sehingga menciptakan karya seni yang indah dan penuh makna.
Cirebon jadi bagian dari jalur rempah
Pemerintah Kota Cirebon mengadakan FKJR Sarumban 2024 untuk mempromosikan beragam makanan khas daerahnya yang dibuat oleh para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).