Spektrum - Menjelajah rasa seraya melestarikan kuliner Cirebon
Oleh Fathnur Rohman Selasa, 30 Juli 2024 18:39 WIB
Acara ini diikuti lebih dari 30 pelaku UMKM dan ekonomi kreatif di Kota Cirebon, serta menarik 1.000 pengunjung setiap harinya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon Agus Sukmanjaya menjelaskan kata "Sarumban" pada festival ini, dipilih karena merupakan asal mula nama Cirebon yang berubah dari Caruban, Carbon, hingga menjadi Cirebon.
FKJR sendiri merupakan bagian dari perayaan Hari Jadi Ke-597 Cirebon. Melalui ajang ini, Disbudpar berharap kuliner khas Cirebon beserta keunikan budayanya dapat dikenal luas oleh masyarakat luar daerah, sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan.
Selain itu, festival ini menjadi strategi pemerintah daerah untuk menghidupkan kembali narasi sejarah Cirebon.
Pada masa lalu, Cirebon merupakan simpul perdagangan strategis yang menyalurkan komoditas rempah-rempah dari pedalaman Jawa Barat ke Eropa.
"Festival ini bertujuan membangkitkan kembali masa kejayaan Cirebon sebagai bandar niaga internasional," ujar Agus.
Warisan budaya dan kuliner Cirebon hingga kini masih hidup dan berkembang. Di tengah modernisasi serta globalisasi, kekayaan lokal ini tetap menjadi identitas yang kuat bagi masyarakat setempat.
Melalui setiap hidangan yang disajikan, setiap cerita yang dikisahkan dan setiap kegiatan yang digelar, festival ini mengingatkan seluruh pihak akan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya di Cirebon.
Sementara itu Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek Irini Dewi Wanti menegaskan bahwa FKJR Sarumban adalah bagian dari program Jalur Rempah, yang bertujuan merawat warisan budaya bahari Nusantara.
Program ini diselenggarakan untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia, serta menjaga keragaman kuliner Nusantara yang kaya akan penggunaan rempah.