Cirebon (ANTARA) -
Pemerintah (Pemkab) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, membentuk tim khusus untuk mengeksplorasi potensi pabrik gula di wilayahnya sebagai objek wisata baru guna meningkatkan kunjungan turis pada 2024.
“Di Cirebon ada empat pabrik gula yang bisa dijadikan aset sejarah. Potensinya perlu digali dan bisa dijadikan tempat pembelajaran (destinasi baru) yang sifatnya edu heritage,” kata Penjabat (Pj) Bupati Cirebon Wahyu Mijaya di Cirebon, Jumat.
Baca juga: Disbudpar Kabupaten Cirebon promosikan destinasi wisata kepada turis Malaysia
Ia menyampaikan tim khusus yang dibentuk ini nantinya melakukan pengkajian, serta pemetaan terhadap empat pabrik gula yang tersebar di Kabupaten Cirebon.
Selanjutnya, tim ini akan menyusun bahan yang diperlukan untuk tahap kerja sama dengan PT Pabrik Gula (PG) Rajawali II, selaku pengelola aset tersebut.
Wahyu menekankan bahwa langkah tersebut merupakan tindak lanjut, dari hasil pertemuan Pemkab Cirebon dengan PT PG Rajawali II pada Senin (1/7).
“Kami mengupayakan hal-hal yang bisa dikerjasamakan antara Pemkab Cirebon dengan PT PG Rajawali II sesuai kewenangan masing-masing. Pada pertemuan sebelumnya baru disajikan dalam bentuk gambarnya saja,” ujarnya.
Berdasarkan pemetaan, kata dia, pabrik gula di Kabupaten Cirebon berada di daerah Gempol, Sindang Laut, Babakan Gebang dan Karangsuwung.
Ia menjelaskan rata-rata pabrik gula di Cirebon dibangun sejak masa kolonial, serta menjadi bukti sejarah perkembangan industri gula di daerahnya.
Pada prinsipnya, Wahyu menyatakan bahwa Kabupaten Cirebon perlu melakukan penjenamaan sebagai daerah dengan destinasi wisata di bidang sejarah.
“Aset-aset yang tersebar di empat lokasi ini menjadi potensi bagi Kabupaten Cirebon. Jadi sangat potensial sekali untuk dikembangkan secara ekonomi,” katanya.
Sementara itu Direktur Keuangan dan Pendukung Bisnis PT PG Rajawali II Warsim menyambut baik kerja sama tersebut, karena bisa membantu pihaknya dalam pengelolaan aset.
Selain itu, ia menambahkan saat ini pihaknya pun fokus melakukan pemberdayaan pada petani dan memaksimalkan hasil perkebunan tebu untuk kebutuhan produksi gula pada 2024.
"Melalui kerja sama ini, pengelolaan aset bisa lebih optimal. Untuk produksi gula, kita menargetkan sampai 86 ribu ton, utamanya di Cirebon,” ujar dia.
Baca juga: Investasi di Cirebon mencapai Rp939,8 miliar pada triwulan I-2024