Kota Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya menekan angka stunting di wilayah tersebut, salah satunya dengan memperkuat edukasi terhadap calon pengantin.
Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Kota Bandung Hikmat Ginanjar mengatakan hal itu bertujuan agar para calon suami istri memiliki pengetahuan tentang meningkatkan kualitas hidup dalam berkeluarga.
Baca juga: Pemkot Bandung intervensi 120 kelurahan untuk turunkan kasus stunting
“Kantor Kementerian Agama juga akan memberikan pendampingan kepada para calon pengantin. Ini sebagai bekal untuk selanjutnya, sehingga perlu pendampingan pada calon pengantin," kata Hikmat di Bandung, Senin.
Hikmat mengungkapkan kegiatan tersebut akan melibatkan peran seluruh pihak sebagai upaya kolaborasi pentahelix percepatan penurunan stunting yang dimulai pada Juni ini.
"Kita mulai bulan Juni, berfokus pada pendekatan pencegahan terjadinya stunting baru, tanpa mengurangi intervensi pada anak stunting. Kita mengarahkan berbagai intervensi kebijakan pada hal-hal yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk mempercepat penurunan stunting," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari mengatakan dalam rangka intervensi serentak pencegahan stunting, bulan Juni 2024, difokuskan pada calon pengantin, ibu hamil dan balita.
"Pendataan, pengukuran hingga penimbangan, sebagai tindak lanjut dan edukasi calon pengantin, ibu hamil, dan balita dilakukan secara berkelanjutan, rencana intervensi dilaksanakan Juni 2024," kata Kenny.
Ia mengatakan kegiatan tersebut merupakan deteksi dini hingga memberikan edukasi kepada seluruh sasaran yang bertujuan agar penurunan stunting sampai 14 persen sesuai target nasional dapat dipenuhi.
"Ini tujuannya untuk mendeteksi dini dan pencegahan stunting, pengukuran gizi, edukasi kepada seluruh sasaran dan melakukan intervensi guna meningkatkan kunjungan sasaran ke posyandu," katanya.
Baca juga: Pemkot Bandung berikan vitamin A untuk cegah stunting