Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu berpotensi bergerak mendatar di tengah pelaku pasar bersikap ‘wait and see’ terhadap data inflasi Indeks Harga Belanja Personal (PCE) Amerika Serikat (AS).
IHSG dibuka menguat 21,89 poin atau 0,30 persen ke posisi 7.275,52. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,05 poin atau 0,45 persen ke posisi 904,87.
“Hari ini IHSG berpotensi bergerak sideways (mendatar) menunggu data Core PCE AS di Jumat (31/05) nanti. Level support IHSG di 7.170 sampai 7.200, sedangkan level resist berada di 7.300 sampai 7.320,” ujar Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman di Jakarta, Rabu.
Dari mancanegara, pelaku pasar mencermati data inflasi berbagai negara, diantaranya Australia, Jepang, kawasan Eropa sampai dengan Amerika Serikat (AS).
Pada Jumat (31/05) pekan ini, akan terdapat rilis data inflasi PCE AS, yang akan menjadi ukuran bagi bank sentral AS The Fed untuk memutuskan arah kebijakan suku bunga ke depan.
Dari Asia, Gubernur Bank Sentral Jepang Kazuo Ueda dan wakilnya mengindikasikan terdapat ruang untuk menaikkan suku bunga secara bertahap, karena Jepang telah beralih dari era inflasi 0 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG berpotensi mendatar di tengah 'wait and see' data inflasi PCE AS