Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mengoptimalkan peran kader posyandu di setiap desa untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga asupan gizi seimbang bagi anak guna mengurangi kasus stunting.
Penjabat Bupati Kuningan Iip Hidajat di Kuningan, Selasa, mengatakan edukasi oleh kader posyandu harus digencarkan karena sampai awal April 2024 tercatat sekitar 6.115 balita di daerahnya mengalami stunting.
Baca juga: Pemkab Kuningan gandeng UMKM bantu menurunkan kasus stunting
Baca juga: Pemkab Kuningan gandeng UMKM bantu menurunkan kasus stunting
“Saat ini di Kuningan ada 6.115 balita stunting dari total 68.408 balita yang diukur tinggi badannya. Artinya, prevalensinya naik menjadi 8,9 persen,” kata dia.
Menurutnya, kader posyandu perlu memberikan penyuluhan lebih kepada masyarakat, khususnya perempuan yang baru menikah atau sedang hamil untuk menerapkan pola hidup sehat dan mengkonsumsi bahan pangan bergizi.
Selain itu, Iip menyebutkan kader posyandu pun memiliki tugas dalam menyiapkan bahan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi keluarga sesuai dengan kondisi yang terjadi di sekitarnya.
“Perhatikan masyarakat yang mau dan baru menikah atau baru hamil. Ajak mereka memperhatikan gizi yang didapatkan, karena hal ini merupakan salah satu peran para kader posyandu guna mencegah terjadinya kasus stuning baru,” ujarnya.
Ia menyampaikan jika semua peran itu dilakukan, maka para kader posyandu turut membantu upaya pemerintah dalam mengantisipasi lonjakan kasus stunting di Kabupaten Kuningan.