Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan untuk mewujudkan stabilitas harga dan ketahanan pangan nasional.
"Kita perlu memperkuat koordinasi dan sinergi pengendalian inflasi dalam menjaga stabilitas harga dan membangun ketahanan pangan guna memitigasi risiko inflasi ke depan utamanya dari sisi pasokan, yaitu gangguan produksi akibat bencana alam dan faktor musiman serta kendala distribusi," kata Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti di Jakarta, Jumat.
Untuk itu, Destry menuturkan inovasi pengendalian inflasi pangan secara end-to-end atau dari hulu ke hilir harus dioptimalisasi secara simultan untuk meningkatkan produktivitas di sisi hulu dan mendorong perluasan jangkauan distribusi di sisi hilir.
BI dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Wilayah Sumatera meluncurkan Aktivitas Sinergi Pengendalian Sumatera (Andalas) yang difokuskan pada beberapa inovasi pengendalian harga, yakni Gerakan Tanam Cabai Merah, program Mobil Pasar Murah Tuntaskan Inflasi dan Rawan Pangan, dan optimalisasi efisiensi rantai pasok komoditas pangan wilayah Sumatera.
Gerakan Tanam Cabai Merah dengan metode intensifikasi dan budidaya pertanian digital mendorong produktivitas komoditas strategis berkolaborasi dengan TPID dan universitas sekitar. Sementara program Mobil Pasar Murah Tuntaskan Inflasi dan Rawan Pangan bertujuan untuk memperluas jangkauan pasar murah ke daerah-daerah rawan pangan.
Peluncuran inovasi tersebut dilakukan dalam kegiatan GNPIP wilayah Sumatera yang diselenggarakan di Pekanbaru, Riau, Jumat, dengan tema "Sinergi dan Inovasi Mendorong Penguatan Produktivitas, Pasokan, dan Efisiensi Rantai Pasok untuk Mendukung Stabilitas Harga dan Ketahanan Pangan Sumatera".
Berbagai program inovasi GNPIP wilayah Sumatera tersebut diharapkan dapat direplikasi oleh seluruh TPID dalam mendukung kemandirian daerah ke depan dan memajukan ketahanan ekonomi, termasuk pengembangan inovasi ketersediaan data pangan strategis terintegrasi yang dimonitor oleh seluruh Pemda dalam bentuk dashboard untuk memantau kondisi pasokan guna memperkuat realisasi Kerjasama Antara Daerah (KAD).
BI meyakini sinergi seluruh TPID di wilayah Sumatera maupun nasional melalui program kebijakan pengendalian inflasi yang adaptif dan inovatif secara berkelanjutan akan mewujudkan terjaganya inflasi sesuai target 2,5 persen plus minus satu persen dan mampu mengakselerasi pemulihan ekonomi.
Lebih lanjut, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ferry Irawan mengapresiasi langkah sinergi dan kolaborasi TPID Wilayah Sumatera yang berfokus dalam penanganan inflasi pangan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BI perkuat sinergi pengendalian inflasi daerah
Bank Indonesia perkuat sinergi pengendalian inflasi daerah
Jumat, 17 Mei 2024 15:55 WIB