Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, Jawa Barat, menyebutkan sekitar 164 pasien menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di daerah itu karena terjangkit demam berdarah dengue (DBD) selama Januari hingga April 2024.
“Dari jumlah kasus itu, satu orang pasien meninggal dunia karena DBD,” kata Kepala Dinkes Kota Cirebon dr Siti Maria Listiawaty di Cirebon, Senin.
“Dari jumlah kasus itu, satu orang pasien meninggal dunia karena DBD,” kata Kepala Dinkes Kota Cirebon dr Siti Maria Listiawaty di Cirebon, Senin.
Ia menyampaikan, jumlah kasus DBD di Kota Cirebon mengalami kenaikan signifikan memasuki bulan April 2024, dengan penambahan sebanyak 81 pasien.
Padahal, kata dia, selama periode Januari sampai Maret 2024 jumlah penderita DBD yang ada di kota tersebut totalnya sekitar 83 pasien.
Menurut dia, mayoritas pasien DBD yang masih dirawat maupun sudah dinyatakan sembuh merupakan masyarakat usia produktif dengan rentang umur 16-55 tahun.
“Tren kasus DBD saat ini memang meningkat. Tahun 2023, selama Januari sampai akhir April, jumlahnya sebanyak 70 pasien dengan pasien meninggal dunia ada empat orang,” ujarnya.
Siti menjelaskan kenaikan kasus tersebut disebabkan beberapa hal, salah satunya karena faktor cuaca yang mengakibatkan nyamuk jenis Aedes aegypti lebih mudah berkembang biak sehingga populasinya bertambah.
Adapun lokasi di Kota Cirebon yang menjadi titik sebaran terbanyak kasus DBD hingga saat ini, yakni Kelurahan Kalijaga serta Majasem.