Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri Kementerian Dalam Negeri Yusharto Huntoyungo mengingatkan Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengenai pentingnya berinovasi guna meningkatkan daya saing daerah.
"Penerapan inovasi adalah (untuk) memperbaiki kinerja kita sehingga apa yang selama ini (layanan publik) oleh masyarakat dianggap lama masih dianggap mahal, masih dianggap lambat itu berubah menjadi lebih cepat, murah dan mudah diakses masyarakat. Ini semua tujuannya adalah untuk memperbaiki daya saing daerah," kata Yusharto dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Sejalan dengan itu, dia juga mengingatkan agar Pemkab Cianjur meningkatkan perhatian terhadap sebaran inovasi yang masih belum merata dalam berbagai urusan.
Sejauh ini, Yusharto menerangkan inovasi di Kabupaten Cianjur masih didominasi dengan inovasi soal urusan pendidikan dan kesehatan.
"Kami berharap seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) bisa menemukan permasalahan di tempat kerjanya, lalu bisa dilakukan (dikembangkan) inovasi," jelasnya.
Dia meyakini dengan mengawasi penerapan inovasi secara lebih optimal maka pertumbuhan Kabupaten Cianjur dalam berbagai sektor akan semakin meningkat.
Mengenai hal tersebut, Yusharto mengatakan pihaknya bersedia membantu Pemkab Cianjur meningkatkan inovasi di wilayahnya.
"Dengan inovasi, mari kita membangun Kabupaten Cianjur yang berdaya dan sejahtera," tambahnya.
Berdasarkan laporan Indeks Inovasi Daerah (IID) Tahun 2023, Kabupaten Cianjur masih sangat minim dalam aspek variabel hasil kreatif. Hal ini karena hasil inovasi daerah yang diterapkan masih rendah.
Sementara itu, dilihat dari hasil rekapitulasi sebaran kematangan inovasi daerah Kabupaten Cianjur Tahun 2023 masih terdapat 5,45 persen indikator yang tidak terisi atau tidak sesuai. Berikutnya hasil pengukuran IID Kabupaten Cianjur Tahun 2023 adalah 44,35 dengan predikat inovatif.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemendagri ingatkan Pemkab Cianjur berinovasi tingkatkan daya saing