Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkomitmen untuk memperkuat infrastruktur pengairan mulai dari penyediaan air bersih sampai pengendalian banjir.
Pasalnya menurut Bey, Jawa Barat sedang dihadapkan dengan tantangan dalam penyediaan air bersih, pengendalian banjir, irigasi pertanian, dan penyediaan air minum yang merata bagi seluruh masyarakat, serta dalam konteks krisis perubahan iklim, tantangan tersebut menjadi lebih rumit.
"Perubahan iklim telah membawa dampak signifikan terhadap siklus hidrologi yang mengakibatkan pola hujan tidak teratur, kekeringan berkepanjangan, dan peningkatan intensitas bencana alam," ucap Bey dalam talkshow Hari Air Dunia ke-32 "Infrastruktur Air dan Krisis Iklim" di ITB, Bandung, Jumat.
Bey menilai tantangan tersebut menuntut Jawa Barat untuk merancang sistem yang tangguh dan adaptif terhadap perubahan lingkungan, sehingga Pemprov Jabar melakukan langkah strategis yaitu memperkuat program pembangunan infrastruktur air.
"Fokusnya pada peningkatan akses air bersih dan sanitasi, normalisasi DAS dan rehabilitasi waduk, serta pengembangan sistem irigasi yang efisien," katanya.
Pemerintah Provinsi Jabar juga sudah menggagas program Hansip Cai (Tahan dan Simpan Cadangan Air) dengan membangun banyak sumur resapan.
Tujuannya memperbesar masuknya air ke dalam tanah. Dengan begitu, air akan lebih banyak masuk ke tanah dan sedikit yang mengalir di permukaan. "Semua program dijalankan dengan melibatkan kolaborasi pentahelix, karena menghadapi krisis, kolaborasi lintas sektoral dan wilayah menjadi kunci. Kami terbuka untuk kerja sama dengan siapapun untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman dalam menghadapi tantangan," tuturnya.
Ia juga menegaskan pihaknya akan terus berkomitmen menjaga keberlangsungan sumber daya air dan mengatasi krisis iklim melalui kolaborasi dan inovasi.
"Saya tegaskan Jabar terus berkomitmen membangun infrastruktur air dalam menjaga keberlangsungan sumber daya air dan mengatasi krisis iklim melalui kolaborasi, inovasi. Saya yakin dapat mengatasi tantangan ini dan meninggalkan warisan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang," ucap Bey.
Pasalnya menurut Bey, Jawa Barat sedang dihadapkan dengan tantangan dalam penyediaan air bersih, pengendalian banjir, irigasi pertanian, dan penyediaan air minum yang merata bagi seluruh masyarakat, serta dalam konteks krisis perubahan iklim, tantangan tersebut menjadi lebih rumit.
"Perubahan iklim telah membawa dampak signifikan terhadap siklus hidrologi yang mengakibatkan pola hujan tidak teratur, kekeringan berkepanjangan, dan peningkatan intensitas bencana alam," ucap Bey dalam talkshow Hari Air Dunia ke-32 "Infrastruktur Air dan Krisis Iklim" di ITB, Bandung, Jumat.
Bey menilai tantangan tersebut menuntut Jawa Barat untuk merancang sistem yang tangguh dan adaptif terhadap perubahan lingkungan, sehingga Pemprov Jabar melakukan langkah strategis yaitu memperkuat program pembangunan infrastruktur air.
"Fokusnya pada peningkatan akses air bersih dan sanitasi, normalisasi DAS dan rehabilitasi waduk, serta pengembangan sistem irigasi yang efisien," katanya.
Pemerintah Provinsi Jabar juga sudah menggagas program Hansip Cai (Tahan dan Simpan Cadangan Air) dengan membangun banyak sumur resapan.
Tujuannya memperbesar masuknya air ke dalam tanah. Dengan begitu, air akan lebih banyak masuk ke tanah dan sedikit yang mengalir di permukaan. "Semua program dijalankan dengan melibatkan kolaborasi pentahelix, karena menghadapi krisis, kolaborasi lintas sektoral dan wilayah menjadi kunci. Kami terbuka untuk kerja sama dengan siapapun untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman dalam menghadapi tantangan," tuturnya.
Ia juga menegaskan pihaknya akan terus berkomitmen menjaga keberlangsungan sumber daya air dan mengatasi krisis iklim melalui kolaborasi dan inovasi.
"Saya tegaskan Jabar terus berkomitmen membangun infrastruktur air dalam menjaga keberlangsungan sumber daya air dan mengatasi krisis iklim melalui kolaborasi, inovasi. Saya yakin dapat mengatasi tantangan ini dan meninggalkan warisan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang," ucap Bey.