Jakarta (ANTARA) - Lahir di Mierlo, tumbuh di kota industri Eindhoven, dan ditempa di indahnya kota Venesia, benteng kokoh yang sempurna dalam debutnya bersama Garuda itu bernama Jay Noah Idzes.
Jay, bek 23 tahun yang sah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) akhir Desember tahun lalu, tak perlu lama menunggu waktu lama debutnya bersama timnas Indonesia.
Masuk dalam 26 skuad yang dipanggil pelatih Shin Tae-yong, Jay langsung ditampilkan sebagai starter saat Indonesia menang 1-0 Vietnam berkat gol Egy Maulana Vikri (52') pada laga ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran kedua Grup F di depan puluhan ribu suporter yang memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (21/3) malam.
Absennya dua bek tengah langganan, Elkan Baggot dan Jordi Amat, bak berkah di bulan Ramadhan bagi pria kelahiran Mierlo, Belanda 2 Juni 2000 itu.
Jay turun mengisi posisi bek tengah sisi kanan bersama Rizky Ridho dan pemain yang baru pindah ke Cerezo Osaka, Justin Hubner dan formasi tiga bek yang dimainkan STY pada laga malam itu.
Tak tegang sedikitpun, ia tanpa berlama-lama menunjukkan kelasnya di barisan pertahanan. Tak hanya piawai memotong bola, ia juga begitu tenang ketika menguasai si kulit bundar.
Klip video paling diingat jutaan masyarakat Indonesia tentu adalah ketika ia dengan tenang memainkan bola pada menit-menit akhir saat ia menjadi "orang terakhir" barisan pertahanan.
Bukannya cepat-cepat menyapu bola untuk mengamankan situasi serangan balik cepat Vietnam, Jay justru unjuk gigi dengan menggocek penyerang Vietnam yang sudah percaya diri dapat memenangkan bola.
Syahdan, apa yang dilakukan Jay langsung 'menghipnotis' seisi SUGBK yang semula tegang dengan decak kagum diiringi tepuk tangan.
Positioning-nya dalam mengatur serangan juga sangat baik dimana ada satu momen pada menit ke-56 ia memulai serangan dan mengakhiri serangan itu dengan sontekan ke gawang Vietnam yang sayangnya saat itu sepakannya masih lemah.
Statistik dari @lapangbolastats berbicara pada laga itu, Jay tampil solid dengan 56 kali operan dengan akurasi 86.79 persen, melakukan tiga intersep, dua sapuan, dua tekel sukses dari tiga kesempatan, dan satu tembakan tepat sasaran.
Penampilan solidnya lalu berbuah pujian yang dilontarkan STY yang seusai laga mengatakan “Jay terlihat sangat bagus".
Seusai debut sempurnanya di SUGBK, Jay mengaku laga itu sangat emosional baginya. Didukung puluhan ribu suporter Merah Putih di stadion kebanggaan Tanah Air membuat Jay tak bisa berkata-kata banyak hal. Ia hanya mengucapkan rasa terima kasih sebesar-besarnya pada suporter Indonesia malam itu.
"Sangat emosional. Kami sangat merasakan dukungan dari pendukung dan kami sangat mengapresiasinya,” papar Jay.
Berikan ketenangan di barisan pertahanan
Kehadiran Jay Idzes di lini pertahanan Garuda bagai obat mujarab setelah pada dua laga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran kedua sebelumnya, melawan Irak dan Filipina, pertahanan Indonesia goyang dan kerap melakukan kesalahan sendiri.
Tentu sangat tertanam dibenak pencinta sepak bola Indonesia bagaimana pertahanan Merah Putih melakukan kesalahan demi kesalahan di barisan pertahanan saat dibantai 1-5 lawan Iraq di Stadion Internasional Basra, Irak, 16 November tahun lalu.
Begitu juga saat melawan sesama negara ASEAN, Filipina di Stadion Rizal Memorial, Filipina, 21 November tahun lalu ketika pertahanan Indonesia dibombardir Patrick Reichelt dan kawan-kawan yang berujung hanya raihan satu poin dari laga tim asuhan Michael Weiss tersebut.
Pada laga melawan Vietnam, tim tamu lebih mendominasi permainan, terkhusus di babak pertama. Namun, trio Jay, Rizky Ridho, dan Justin Hubner berhasil membuat tim julukan The Golden Stars itu tak bisa berbuat apa-apa di kotak penalti karena tanpa satupun melesatkan tembakan tepat sasaran.
Beberapa kali tembakan tidak tepat sasaran yang dibuat Vietnam pun juga jauh dari kata membahayakan karena akurasinya lemah hingga melambung tinggi.
Meski belum sepenuhnya teruji melawan tim-tim Asia lainnya di kualifikasi Piala Dunia 2026, penampilan Jay pada laga Vietnam setidaknya sudah memberikan angin segar di pertahanan Indonesia yang kini sudah memiliki sosok bek yang tinggi, kuat, tenang, dapat membangun serangan, dan pandai membaca permainan.
Tak ayal jika sekelebat melihat aksi Jay pada laga lawan Vietnam seperti melihat aksi-aksi yang ditampilkan salah satu bek tengah terbaik dunia bernomor punggung sama dan sama-sama memiliki darah Belanda seperti dirinya, yaitu Virgil van Dijk.
Selalu tampil pandai dan tenang di lini pertahanan, pendukung Liverpool mengelukan Van Dijk dalam sebuah lagu yang kerap dinyanyikan ketika berlaga "He's our center-half, he's our number four. Watch him defend, and we watch him score. He'll pass the ball, calm as you like. He's Virgil Van Dijk. He's Virgil Van Dijk".
Datangnya Van Dijk pada musim dingin 2018 membuat pertahanan Liverpool yang awalnya keropos menjadi begitu kokoh sejak kedatangan bek yang pernah memenangkan pemain terbaik Eropa pada 2019 itu.
Begitu juga dengan Jay, kedatangannya juga membuat ketenangan ada di barisan pertahanan Indonesia yang berujung clean sheet pertama di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran kedua setelah pada dua laga sebelumnya dibombardir dengan enam gol.
Selain soal clean sheet, kemenangan itu juga menjadi kemenangan pertama di babak grup kualifikasi Piala Dunia setelah penantian 19 tahun bulan sejak kemenangan 3-1 melawan Turkmenistan pada 17 November 2004 silam.
Kini, pekerjaan rumah untuk Jay menanti saat ia diharapkan kembali tampil solid dan tenang pada tiga laga terakhir kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran kedua saat tandang melawan Vietnam pada 26 Maret serta melawan Irak dan Filipina di kandang sendiri pada 6 Juni dan 11 Juni mendatang.
Jam terbang tinggi di Venezia
Jay Idzes tak menampik bahwa jam terbang tingginya bersama klubnya saat ini Venezia sangat membantunya beradaptasi bersama timnas Indonesia.
Sejak kepindahannya di klub yang bermarkas di Stadion Pier Luigi Penzo itu pada Juli 2023 lalu, Idzes telah tampil 18 kali di semua kompetisi dengan tujuh clean sheets dan total menit bermain 1,514 menit untuk mengantarkan klubnya kini bertengger di zona promosi ke Serie A setelah menempati posisi kedua klasemen sementara Serie B Italia dengan 57 poin dengan delapan laga sisa.
Bek 23 tahun itu sempat melewatkan 13 pertandingan Venezia musim ini karena menderita cedera oklusi vena retina pada rentang akhir Oktober tahun lalu sampai akhir Januari tahun ini dan setelah pulih, ia langsung kembali mendapatkan kepercayaan dari pelatih Paolo Vanoli di jantung pertahanan I Leoni alati.
"Tentu saja itu membantu Anda mengetahuinya, karena Anda mendapatkan irama dan saya bermain setiap minggu 90 menit itu membantu tentu saja, menurut saya itu bagus," kata Idzes ketika ditemui ANTARA dalam acara Media Day di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (19/3) lalu.
Secara formasi permainan dimana klubnya memainkan formasi yang sama dengan apa yang dterapkan Shin Tae-yong yaitu menggunakan formasi tiga bek sejajar, Jay mengaku juga sangat terbantu.
Pada laga melawan Vietnam, ia terlihat cukup cair bekerja sama dengan dua bek tengah yang dipasangkan dengannya oleh STY, Rizky Ridho dan Justin Hubner.
"Ya Venezia dan Indonesia sama-sama bermain dengan tiga bek. Jadi saya rasa itu cukup membantu karena saya tahu apa yang diinginkan pelatih dan sistem permainan seperti apa yang diinginkan. Jadi itu sangat membantu," tambahnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Benteng kokoh itu bernama Jay Idzes
Benteng kokoh Timnas Indonesia itu bernama Jay Idzes
Jumat, 22 Maret 2024 16:17 WIB