Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majalengka, Jawa Barat, bersama petugas gabungan menuntaskan penanganan bencana longsor yang sempat memutus akses jalan nasional penghubung Majalengka-Kuningan sejak Selasa (5/3).
Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Majalengka Rezza Permana di Majalengka, Senin, mengatakan material longsor yang menutup empat titik di jalur itu sudah dibersihkan serta dipindahkan ke lokasi lebih aman.
“Proses pembersihan material longsor sudah mencapai 100 persen. Tim gabungan telah memindahkan material longsor ke titik yang aman,” katanya.
Ia menjelaskan, proses pembersihan dilakukan bertahap, yakni memindahkan material longsor dari dua titik di jalur yang mengarah ke Majalengka memakai alat berat.
Kemudian sekira pukul 15.30 WIB, kata dia, petugas gabungan melaksanakan penanganan akhir dengan menyemprotkan air pada ruas jalan di Kecamatan Cikijing itu untuk menyingkirkan sisa material longsor.
“Petugas gabungan memindahkan material longsor berupa tanah ke titik lebih aman serta melakukan penyemprotan ke dua lokasi yang tertutup. Sampai Senin sore dipastikan sudah bersih,” ujarnya.
Menurut Rezza, untuk dua titik yang tertutup longsor di jalur penghubung dari arah Kuningan sudah berhasil dibersihkan sejak beberapa hari lalu.
Ia menyebut, seluruh instansi terkait dari dua kabupaten itu dilibatkan, sehingga proses pembersihan material longsor di jalur Majalengka-Kuningan dapat selesai dalam waktu cepat.
Namun demikian, pihaknya mengimbau kepada masyarakat setempat tidak melintasi jalur tersebut karena potensi longsor susulan masih bisa terjadi, khususnya saat hujan deras berlangsung.
“Untuk pembukaan arus lalu lintas, harap tunggu imbauan dari Satlantas Polres Majalengka, karena ruas jalan masih rawan terjadi longsor,” katanya.
Kepala Satlantas Polres Majalengka AKP Mochammad Ali menambahkan hingga kini, arus lalu lintas di jalur penghubung itu masih ditutup dengan mempertimbangkan keamanan serta keselamatan para pengendara.
Dia menyatakan untuk sementara kendaraan dari arah Majalengka menuju Kuningan atau sebaliknya dialihkan ke jalur alternatif, yaitu rute Talaga serta jalan Cidulang-Cipulus.
“Kami masih menunda pembukaan jalur penghubung itu (Majalengka-Kuningan). Jadi masih ditutup. Kontur tanah di jalur ini masih labil dan potensi terjadinya longsor susulan cukup tinggi,” ujar dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tim gabungan tuntaskan penanganan longsor di jalur Majalengka-Kuningan