Majalengka (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, mencatat sebanyak 44 kejadian bencana hidrometeorologi terjadi sepanjang Februari 2025 di daerah itu yang meliputi banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem, hingga kebakaran.
"Dari jumlah tersebut, kejadian longsor mendominasi dengan 26 kasus, disusul cuaca ekstrem 10 kasus, banjir enam kasus, dan dua kebakaran," kata Penata Penanggulangan Bencana Ahli Pertama Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Majalengka Wawan Suryawan di Majalengka, Kamis.
Baca juga: BPBD Majalengka menangani 47 kejadian bencana selama Januari 2025
Ia menyampaikan bencana banjir dilaporkan, telah merendam lima desa di beberapa kecamatan pada pekan kedua Februari 2025.
Menurut dia, secara keseluruhan, bencana hidrometeorologi telah melanda 17 kecamatan dari total 26 kecamatan di Kabupaten Majalengka.
Wawan menyebut, dari 44 kejadian bencana, sebanyak 41 laporan telah ditangani oleh BPBD Kabupaten Majalengka, sementara tiga laporan lainnya ditangani secara mandiri oleh masyarakat dengan dukungan petugas BPBD.
"Saat ini Majalengka masih dalam puncak musim hujan, sehingga potensi bencana hidrometeorologi cenderung meningkat," ujarnya.
Ia menjelaskan berdasarkan kajian risiko bencana, 19 kecamatan di Majalengka dinyatakan rawan longsor dan pergerakan tanah, sementara 15 kecamatan lainnya berisiko banjir.
“Kecamatan rawan banjir umumnya berada di wilayah utara, sedangkan kecamatan rawan longsor berada di bagian selatan Kabupaten Majalengka,” tuturnya.
Dia mengungkapkan BPBD Kabupaten Majalengka juga mencatat dampak bencana sepanjang Februari 2025, dengan 349 warga terdampak dan 18 orang di antaranya harus mengungsi.