Kendati demikian, Dedi sudah menyiapkan solusi untuk mengejar ketertinggalan pola tanam itu dengan memberikan bibit unggul secara gratis kepada petani.
“Saya menginstruksikan penyuluh pertanian di Majalengka memberikan bibit unggul. Termasuk strategi lainnya berupa bantuan untuk daerah kekeringan, seperti mesin penyedot dan ada beberapa alat pertanian lagi yang akan kita salurkan," tuturnya.
Ia berharap dengan semua upaya yang diterapkan, sektor pertanian khususnya padi di Majalengka tetap produktif serta pasokan beras bagi warga juga stabil.
Dedi juga menambahkan banyak daerah lain yang cukup tergantung terhadap produksi GKP maupun beras asal Majalengka. Sehingga pihaknya terus berusaha untuk memaksimalkan produksi komoditas itu.
“GKP dari Majalengka biasanya dijual ke Sumedang dan Cirebon. Kemudian untuk berasnya ada yang dibawa ke Pasar Induk Cipinang Jakarta dan Bandung," ucap dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Majalengka: Dua kecamatan panen padi hasilkan 20.100 ton GKP