Pemerintah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, membentuk Posko Siaga Ketahanan Pangan Musim Kemarau sebagai strategi dalam menjaga lahan pertanian di daerah itu tetap produktif saat musim kemarau.
“Posko ini memperkuat langkah mitigasi dan pencegahan terhadap dampak kekeringan yang bisa mengganggu produktivitas lahan pertanian,” kata Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Majalengka Encu di Majalengka, Selasa.
Ia menjelaskan pembentukan posko tersebut melibatkan instansi terkait, khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majalengka untuk pemetaan kawasan rawan kekeringan.
Selain itu, DKP3 sudah mengerahkan puluhan petugas penyuluh pertanian se-Kabupaten Majalengka guna membantu petani dalam menjaga tanaman padi agar mendapatkan pengairan yang cukup selama musim kemarau.
“Kami berupaya memanfaatkan embung yang ada, karena sumber utama pengairan di beberapa wilayah Majalengka berasal dari situ. Posko dan tim ini bertugas untuk memantau pemakaian air agar lebih efektif,” ujarnya.
Encu menuturkan sejauh ini upaya pencegahan terhadap dampak bencana kekeringan sudah dilakukan di Majalengka. Salah satunya dengan memaksimalkan penggunaan 107 unit mesin pompa air.
Mesin tersebut, lanjut dia, dipakai untuk menyedot air dari sumber air permukaan terdekat seperti embung maupun sungai supaya bisa dialirkan ke lahan pertanian.
“Penggunaan mesin pompa air dari bantuan Kementerian Pertanian (Kementan) RI sudah berjalan dengan baik. Namun kami upayakan agar ditambah, karena idealnya yang dibutuhkan ini sekitar 543 unit,” tuturnya.