Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka, Jawa Barat, mencatat produksi padi dari hasil panen petani di daerahnya telah mencapai 134 ribu ton hingga Oktober 2024, serta jumlah tersebut diperkirakan bisa meningkat sampai akhir tahun ini.
“Target tahunan di Majalengka itu sebesar 162 ribu ton. Dengan satu kali panen tersisa, kami yakin target tersebut bisa tercapai sebelum akhir tahun,” kata Penjabat (Pj) Bupati Majalengka Dedi Supandi di Majalengka, Rabu.
Baca juga: Pemkab Majalengka mengintensifkan GPM guna kendalikan inflasi di Oktober
Ia menyampaikan berdasarkan pemantauan di lapangan, produktivitas lahan sawah di wilayahnya sudah cukup bagus dan ada yang mencapai 7 ton per hektare.
Hal ini, kata dia, memberi gambaran bagus bahwa kekurangan realisasi produksi padi saat ini bisa dikejar pada masa panen berikutnya di musim tanam kedua (gadu).
“Masih ada waktu, jadi kami upayakan agar produksi padi ini bisa meningkat atau bahkan melampaui target yang ditetapkan,” ujarnya.
Untuk mengejar target produksi itu, Pemkab Majalengka melalui Dinas Pertanian setempat telah memberikan berbagai bentuk dukungan kepada petani.
Dedi menyebutkan dukungan tersebut meliputi penyaluran bantuan pompanisasi, peralatan pertanian, hingga distribusi bibit padi gratis.
Khusus pompanisasi, lanjutnya, terdapat 107 unit mesin pompa air yang sudah disalurkan kepada kelompok tani di Majalengka untuk mengoptimalkan pengairan ke lahan sawah.
Berdasarkan pendataan terakhir, Pemkab Majalengka mencatat terdapat 1.098 hektare lahan pertanian yang mengalami kekeringan, tetapi statusnya tidak darurat.