Majalengka (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, telah mendaftarkan lahan sawah seluas 5.035 hektare di daerahnya dalam program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) untuk membantu petani mengurangi risiko kerugian akibat gagal panen pada 2024.
“Program AUTP kuotanya ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Barat,” kata Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Majalengka Encu di Majalengka, Rabu.
Ia menjelaskan lahan sawah yang sudah didaftarkan pada program AUTP tersebut, dimiliki oleh 6.825 petani yang tersebar di berbagai wilayah di Majalengka.
Menurut dia, sebagian petani saat ini sedang melakukan pengajuan klaim asuransi untuk lahan sawah yang mengalami kekeringan.
Nilai klaim asuransi tersebut disesuaikan dengan luas lahan terdampak. Sebab program ini dikhususkan bagi petani yang memiliki tanaman padi maksimal 2 hektare.
“Kalau yang dari APBD Provinsi Jawa Barat banyak mengajukan klaim asuransinya. Namun untuk AUTP yang secara swadaya belum ada yang mengajukan,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan petani yang lahan padinya terdampak kekeringan bakal difasilitasi untuk mendapatkan benih padi gratis dari pemerintah.
Ia menyebutkan langkah ini sebagai upaya agar produktivitas padi di Majalengka, tidak mengalami penurunan sepanjang tahun 2024.
“Kami dari DKP3 Majalengka sedang mengusulkan supaya petani memperoleh bantuan benih padi gratis dari pemerintah,” katanya.