Kuningan (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan, Jawa Barat, mengoptimalkan pengelolaan 20 sumber mata air baku untuk memenuhi kebutuhan layanan air bersih bagi warga di daerahnya.
“Kami saat ini memiliki 20 sumber mata air dan pengelolaannya dilakukan secara maksimal,” kata Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kamuning Kuningan Ukas Suharfaputera saat dikonfirmasi di Kuningan, Senin.
Ukas menyampaikan PDAM Tirta Kamuning merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang ditugaskan oleh Pemkab Kuningan untuk mengelola sumber mata air tersebut.
Ia mengatakan sejak beberapa bulan terakhir, pihaknya sudah menerapkan sejumlah kebijakan agar cakupan layanan air bersih itu bisa menjangkau lebih banyak masyarakat.
Menurut dia, permintaan warga di Kabupaten Kuningan terhadap air baku meningkat sebesar 5-10 persen setiap tahun.
Ukas mencontohkan salah satu program yang dijalankan misalnya melakukan revitalisasi dan pelebaran bront captering di kawasan mata air Cibangir, Kuningan, sehingga diestimasikan memiliki daya tampung lebih tinggi.
“Dengan pelebaran bak penampungan, aliran air yang tadinya hanya 20 liter per detik, sekarang (bisa ditampung) jadi 40 liter per detik,” ujarnya.
Ia menjelaskan pihaknya juga sedang menggarap sumber mata air yang belum dikelola. Sebab dari hasil pemetaan diketahui terdapat 750 titik lokasi air baku di Kabupaten Kuningan.
“Sampai sekarang 20 titik saja yang baru dimaksimalkan. Ke depan kita optimistis dapat mengelola sumber mata air itu namun sebisa mungkin tidak merusak lingkungan,” katanya.
Dia menambahkan untuk menjaga suplai air bersih tetap tersalurkan kepada konsumen, pihaknya pun rutin melakukan perawatan terhadap pipa-pipa reservoir agar tidak mengalami kebocoran.
“Kami juga mengantisipasi adanya penurunan kapasitas sumber mata air yang disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya karena berkurangnya daya dukung lingkungan yang merosot karena kawasan tangkapan air berubah menjadi pemukiman,” jelasnya.
Sementara Penjabat Bupati Kuningan Iip Hidajat menuturkan dari data yang ada, hampir 67 persen lokasi mata air baku di daerahnya itu berada di wilayah Gunung Ciremai.
Melihat hal tersebut, Iip mendorong agar PDAM Tirta Kamuning bisa memfasilitasi kebutuhan air untuk masyarakat banyak dengan memperhatikan prinsip pengelolaan sumber mata air yang ramah lingkungan.
“Saya juga meminta PAM Tirta Kamuning yang menjadi BUMD andalan ini, bisa membantu meningkatkan pendapatan bagi keuangan daerah” ucap dia.