Kabupaten Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) menjual seberat 8 ton beras dengan harga di bawah pasaran dalam Gerakan Pangan Murah Keliling.
Kepala DKP Kabupaten Bogor Asep Mulyana dalam Gerakan Pangan Murah Keliling di Kantor Kelurahan Pabuaran, Cibinong, Kamis, menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Bogor dibantu pihak lain dalam penyediaan beras murah ini, di antaranya 5 ton dari Perum Bulog dan 3 ton sisanya dari produksi kelompok tani Kabupaten Bogor.
Meski begitu, kata dia, 8 ton beras yang disediakan tak mampu memenuhi permintaan masyarakat yang hadir dalam Gerakan Pangan Murah Keliling. Sehingga, banyak di antara mereka yang tidak mendapatkan beras murah tersebut.
Asep mengaku segera mengevaluasi penyediaan beras dalam Gerakan Pangan Murah Keliling, sehingga dapat memenuhi permintaan masyarakat yang hadir.
Pada gelaran tersebut, Pemerintah Kabupaten Bogor membanderol beras SPHP seharga Rp54 ribu/5 kilogram, beras medium Rp65 ribu/5 kilogram. Kemudian, komoditas lainnya yang dijual murah yaitu gula pasir Rp12.500/kilogram, minyak goreng Rp12.500/kilogram.
Lalu, telur ayam ros Rp23.000/kilogram, daging sapi rendang Rp100 ribu/kilogram, cabai rawit merah Rp10 ribu/pack, cabai merah kriting Rp10 ribu/pack.
Selanjutnya, bawang merah Rp10.500/500 gram, daging ayam Rp26 ribu/ekor, bawang putih Rp14.500/500 gram, serta aneka sayuran Rp5.000-10.000/pack.
Asep menjelaskan bahwa Gerakan Pangan Murah Keliling yang akan berlangsung di 15 titik selama periode Februari-Maret 2024 dilakukan untuk stabilitas harga bahan-bahan pokok yang kerap melonjak saat menjelang Ramadhan.