Garut (ANTARA) - Penjabat (Pj) Bupati Garut Barnas Adjidin menyatakan para pengawas pemilihan umum (pemilu) yang sudah siaga bertugas harus bekerja profesional untuk memastikan tidak ada kecurangan dalam pelaksanaan pemilu yang dapat mencoreng demokrasi di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
"Jangan ada hal-hal yang nanti membuat kecurangan-kecurangan, sehingga aspirasi masyarakat hasilnya tidak maksimal," kata Barnas saat Apel Siaga Pengawas Pemilu 2024 di Lapangan Ciateul, Garut, Jumat.
Ia menuturkan selama ini sudah melewati tahapan pemilu 2024 mulai dari kampanye sejak 28 November 2023 sampai 10 Februari 2024, kemudian memasuki tahapan masa tenang sebelum dilaksanakan pencoblosan 14 Februari 2024.
Masa tenang menjelang pencoblosan itu, kata dia, tentu menjadi perhatian serius semua jajaran pengawas pemilu mulai dari tingkat kabupaten sampai desa yang dituntut untuk bekerja secara profesional.
"Kita tahu bahwa untuk para pengawas ini tentu mengawasi kampanye, mengawasi masa tenang, dan pemungutan suara serta penghitungan suara pada pemilihan umum," katanya.
Ia menyampaikan petugas pengawas pemilu merupakan orang pilihan yang sudah melewati tahapan seleksi secara ketat dan memiliki tugas berat untuk mengawasi setiap tahapan pemilu,
Petugas pengawas itu, kata dia, harus maksimal dalam melaksanakan tugasnya menjaga pesta demokrasi yang bebas, jujur, rahasia, adil, dan tentunya tidak ada pelanggaran pemilu.
"Kami mengajak juga bahwa dalam pelaksanaannya harus betul-betul langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil," kata Barnas.
Pengawas harus pastikan tidak ada kecurangan pemilu, kata Pj Bupati Garut
Jumat, 9 Februari 2024 18:30 WIB