Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menyinggung soal kehidupan menjadi atlet dari pesepak bola dunia Cristiano Ronaldo (CR7) pada para atlet Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Jabar yang baru dikukuhkan, demi meraih prestasi pada PON XXI di Aceh-Sumatera Utara.
Pasalnya, kata Bey, sebagai atlet, Ronaldo memiliki kebiasaan-kebiasaan yang patut dicontoh yang efeknya terlihat dari karir sepak bolanya yang panjang, di mana dengan usia 38 tahun, masih bermain secara profesional.
Baca juga: KONI Pusat: Persiapan PON 2024 sesuai rencana
"Maaf saya menyebut nama atlet luar negeri Cristiano Ronaldo yang bertahan sebagai pemain bola profesional sampai umur 38, itu kenapa? Ya karena dia sangat disiplin untuk berlatih. Tidak hanya yang diprogramkan oleh pelatihnya, tapi juga beliau datang lebih cepat dan juga mengatur pola makan, pola tidur dan sebagainya," kata Bey di kompleks olahraga Padjadjaran Kota Bandung, Kamis.
Apa yang ditunjukkan oleh Cristiano Ronaldo ini, kata Bey, seharusnya bisa dicontoh oleh atlet Jawa Barat demi mengejar prestasi, terlebih target Jabar adalah kembali menjadi juara umum dalam ajang PON setelah berhasil dilakukan pada 2016 dan 2021.
"Jadi jangan bangga kalau baru saja turun latihan sudah ingin jalan-jalan dan sebagainya. Jadi mohon selama Pelatda ini disiplin mengikuti latihan jangan tidak disiplin, berlatihlah jangan sesuai standar tapi lakukan terobosan-terobosan baru dalam berlatih termasuk berlatih sendiri, karena hanya satu cara untuk mendapatkan medali yaitu berlatih dengan serius," ucap Bey yang juga menjanjikan akan melakukan inspeksi memantau aktivitas Pelatda Jabar.
Meskipun demikian, Bey mengingatkan agar para atlet berhati-hati dalam berlatih demi menghindari cedera yang merupakan musuh dari setiap atlet.
"Dan para staf pelatih serta ofisial, juga mohon diatur, dijaga ritmenya agar atlet terlalu jenuh karena Pelatdanya cukup panjang," ucap dia.
Meskipun demikian, Bey mengingatkan pada para punggawa atlet Jawa Barat untuk menjunjung sportifitas dan fairplay alih-alih hanya mengejar medali emas, terlebih pengejaran itu dilakukan dengan menghalalkan segala cara.
"Memang medali emas penting tapi tolong dijunjung sportivitas dan fairplay. Pastikan bahwa kita memang juara yang teratas dengan latihan dengan baik. Karena dengan kerja keras, militansi, disertai dukungan semua pihak, saya yakin para atlet Jawa Barat meraih prestasi yang gemilang di PON XXI ini," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jawa Barat Asep Sukmana mengungkapkan bahwa pengukuhan skuat Pelatda Jabar ini merupakan usaha untuk menjadi juara umum pada PON XXI dengan mengintensifkan latihan serta evaluasi per bulan bersama KONI. Asep optimistis target menjadi juara umum pada PON XXI, dengan melihat raihan para atlet Jawa Barat di tiap cabang olahraga yang tengah menjalankan pertandingan kualifikasi untuk menentukan kelayakan bertanding di PON.
"Sampai dengan terakhir, hasil babak kualifikasi kita masih peringkat pertama, mudah-mudahan kondisi ini bertahan hingga dengan Desember walau dari hari ke hari dinamika cukup tinggi, tapi kami bersama, KONI, atlet, pelatih dan cabor tetap berupaya semaksimal mungkin mempertahankan juara di Aceh dan Sumut," ucapnya.
Terkait dengan dukungan dari Pemprov, Asep mengungkapkan bahwa anggaran dari Pemprov cukup memadai untuk melaksanakan pemusatan latihan.
"Bantuan anggaran cukup memadai sampai September, ini sudah dibahas juga bersama DPRD dan TAPD Jabar," tuturnya.
Pasalnya, kata Bey, sebagai atlet, Ronaldo memiliki kebiasaan-kebiasaan yang patut dicontoh yang efeknya terlihat dari karir sepak bolanya yang panjang, di mana dengan usia 38 tahun, masih bermain secara profesional.
Baca juga: KONI Pusat: Persiapan PON 2024 sesuai rencana
"Maaf saya menyebut nama atlet luar negeri Cristiano Ronaldo yang bertahan sebagai pemain bola profesional sampai umur 38, itu kenapa? Ya karena dia sangat disiplin untuk berlatih. Tidak hanya yang diprogramkan oleh pelatihnya, tapi juga beliau datang lebih cepat dan juga mengatur pola makan, pola tidur dan sebagainya," kata Bey di kompleks olahraga Padjadjaran Kota Bandung, Kamis.
Apa yang ditunjukkan oleh Cristiano Ronaldo ini, kata Bey, seharusnya bisa dicontoh oleh atlet Jawa Barat demi mengejar prestasi, terlebih target Jabar adalah kembali menjadi juara umum dalam ajang PON setelah berhasil dilakukan pada 2016 dan 2021.
"Jadi jangan bangga kalau baru saja turun latihan sudah ingin jalan-jalan dan sebagainya. Jadi mohon selama Pelatda ini disiplin mengikuti latihan jangan tidak disiplin, berlatihlah jangan sesuai standar tapi lakukan terobosan-terobosan baru dalam berlatih termasuk berlatih sendiri, karena hanya satu cara untuk mendapatkan medali yaitu berlatih dengan serius," ucap Bey yang juga menjanjikan akan melakukan inspeksi memantau aktivitas Pelatda Jabar.
Meskipun demikian, Bey mengingatkan agar para atlet berhati-hati dalam berlatih demi menghindari cedera yang merupakan musuh dari setiap atlet.
"Dan para staf pelatih serta ofisial, juga mohon diatur, dijaga ritmenya agar atlet terlalu jenuh karena Pelatdanya cukup panjang," ucap dia.
Meskipun demikian, Bey mengingatkan pada para punggawa atlet Jawa Barat untuk menjunjung sportifitas dan fairplay alih-alih hanya mengejar medali emas, terlebih pengejaran itu dilakukan dengan menghalalkan segala cara.
"Memang medali emas penting tapi tolong dijunjung sportivitas dan fairplay. Pastikan bahwa kita memang juara yang teratas dengan latihan dengan baik. Karena dengan kerja keras, militansi, disertai dukungan semua pihak, saya yakin para atlet Jawa Barat meraih prestasi yang gemilang di PON XXI ini," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jawa Barat Asep Sukmana mengungkapkan bahwa pengukuhan skuat Pelatda Jabar ini merupakan usaha untuk menjadi juara umum pada PON XXI dengan mengintensifkan latihan serta evaluasi per bulan bersama KONI. Asep optimistis target menjadi juara umum pada PON XXI, dengan melihat raihan para atlet Jawa Barat di tiap cabang olahraga yang tengah menjalankan pertandingan kualifikasi untuk menentukan kelayakan bertanding di PON.
"Sampai dengan terakhir, hasil babak kualifikasi kita masih peringkat pertama, mudah-mudahan kondisi ini bertahan hingga dengan Desember walau dari hari ke hari dinamika cukup tinggi, tapi kami bersama, KONI, atlet, pelatih dan cabor tetap berupaya semaksimal mungkin mempertahankan juara di Aceh dan Sumut," ucapnya.
Terkait dengan dukungan dari Pemprov, Asep mengungkapkan bahwa anggaran dari Pemprov cukup memadai untuk melaksanakan pemusatan latihan.
"Bantuan anggaran cukup memadai sampai September, ini sudah dibahas juga bersama DPRD dan TAPD Jabar," tuturnya.