Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup menguat seiring pelaku pasar merespons keputusan Bank Indonesia (BI) yang menahan tingkat suku bunga acuannya di level 6 persen.
IHSG ditutup menguat 52,34 poin atau 0,73 persen ke posisi 7.252,97. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,01 poin atau 0,41 persen ke posisi 972,96.
“Dari dalam negeri, penguatan indeks tampaknya ditopang oleh BI yang mempertahankan suku bunga acuannya di 6 persen, sebagai upaya menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, serta tetap terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus 1 persen pada 2024,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan dukungan permintaan domestik akan memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini, dimana BI memprediksi kemungkinan berada di kisaran 4,7 hingga 5,5 persen year on year (yoy).
Dari mancanegara, bursa regional Asia cenderung menguat di tengah pelaku pasar memantau perkembangan geopolitik di Timur Tengah menyusul serangan baru Amerika Serikat (AS) terhadap sasaran Houthi di Yaman
Di sisi lain, Presiden European Central Bank (ECB) Christine Lagarde mengatakan bank sentral berada pada jalur yang tepat untuk menurunkan inflasi, namun masih jauh dari target 2 persen.
Pelaku pasar berkesimpulan bahwa ECB mungkin tidak akan memangkas suku bunga secepatnya.
Dibuka melemah, IHSG bergerak ke teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor meningkat yaitu dipimpin sektor barang baku sebesar 2,93 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup menguat seiring pasar merespons kebijakan suku bunga BI